JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat Dusun Grogol, Desa Ture, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, kini dapat menikmati penerangan listrik berkat inisiatif dari mahasiswa Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatro) Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi (UNJA).
Melalui program Inovasi Desa (Pro-IDe), yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tim mahasiswa ini membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menerangi wilayah yang sebelumnya tanpa akses listrik.
Dipimpin oleh Rikky Afriadi dan dibimbing oleh Dasrinal Tessal, S.T., M.T., tim yang terdiri dari anggota seperti Tezar Ayatullah, Aprianda Saputra, Rivan Rizki Pratama, Fajar Setiawan, dan lainnya ini berkomitmen untuk mengatasi kendala listrik yang dialami warga.
Dusun Grogol yang dahulu memiliki sekolah dan dihuni ratusan orang kini sepi karena terbatasnya akses jalan dan listrik.
Tanpa listrik yang memadai, masyarakat hanya bergantung pada aki untuk penerangan malam, mengisi daya ponsel, serta mendengarkan radio. Hal ini sangat membebani dari segi biaya dan efektivitas.
BACA JUGA:Epictetus dan Stoikisme: Mengatasi Hambatan Diri untuk Mencapai Kebahagiaan
BACA JUGA:Bahaya Micin terhadap Kesehatan Jantung
Proses dan Tahapan Pembangunan PLTS
Rikky menjelaskan bahwa pembangunan PLTS ini melalui beberapa tahap mulai dari survei lokasi hingga pemasangan. Proses dimulai dengan:
1. Survei lokasi untuk memahami kondisi dan kebutuhan listrik di dusun tersebut.
2. Perencanaan pembangunan dan analisis kebutuhan beban untuk menentukan daya yang diperlukan.
3. Pemilihan komponen seperti panel surya, solar charge controller, baterai, dan inverter. Pemasangan ini berlangsung selama empat hari dengan dua hari untuk konstruksi dan dua hari untuk pemantauan sistem.
PLTS yang dibangun memiliki beberapa komponen utama:
- Panel surya, yang mengonversi energi matahari menjadi listrik.
- Solar Charge Controller (SCC) untuk mengatur aliran listrik ke baterai dan melindungi dari lonjakan arus.