Ketiga, Aspek Kinerja. M Syukur diuntungkan dengan aspek kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan sebelumnya yang kurang maksimal. Sehingga banyak masyarakat yang ingin perubahan.
BACA JUGA:Langkah Masyarakat Meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) di BRI
BACA JUGA:Program Lumbung Pangan Rakyat dari Zuwanda Diapresiasi, Selaras dengan Keinginan Presiden Prabowo
"Sosok M Syukur dianggap mampu membawa perubahan bagi masyarakat Merangin," tegas Hadi.
Keempat, Aspek Komunikasi Elit. Aspek ini, jejak rekam M Syukur yang memiliki jejaring yang kuat di tingkat Nasional dan diusung oleh partai pemerintah yakni Gerindra.
"Ini sangat diharapkan untuk mampu membawa APBN ke Merangin. Sulit untuk membangun daerah dengan cepat hanya dengan mengandalkan APBD,"sebut Hadi.
Kelima, Aspek Elektabilitas. Aspek ini menunjukkan trend positif, selama ini dalam hal elektabilitas selalu di posisi pertama. Sulit bagi lawan politik jika dalam posisi mengejar dengan sisa waktu yang ada.
BACA JUGA:Investasi Masa Tua, DPLK BRI Tawarkan Berbagai Manfaat Menarik Untuk Pensiunan
BACA JUGA:Bunga Rendah, Pinjaman KUR BRI Kian Diminati Agus Ingin Buka Pangkalan Gas
Keenam, Aspek Pilkada Gubernur 2024. M.Syukur-Khafid berasal dari partai pendukung utama calon gubernur Haris-Sani yakni PAN. Di sisi lain juga memiliki nomor urut yang samam yaitu nomor 2.
"Sehingga membuat kecenderungan masyarakat akan lebih mudah untuk menjatuhkan pilihan politiknya ke pasangan M. Syukur-Khafid. Untuk diketahui bahwa Haris - Sani cukup kuat di Merangin dalam Pilgub Jambi 2024," jelasnya lagi.
Ketujuh, Aspek Debat. M Syukur-Khafid dalam 2 kali debat yang dilakukan oleh KPUD unggul dibandingkan Nalim-Nilwan baik dalam penyampaian, isi dan penguasaan materi.
"Keunggulan ini tentukan akan memperlebar jarak electoral antara pasangan Syukur-Khafid dengan posisi Nalim-Nilwan yang dalam posisi mengejar. Atas dasar itu, kami menyimpulkan bahwa Syukur-Khafid berpeluang menang di Pilkada Merangin 2024," pungkasnya.