Tantangan Swasembada Pangan
Tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan ketahanan pangan antara lain: pertama, perubahan iklim yang membawa perubahan pola cuaca, banjir, kekeringan, dan kenaikan suhu global yang memengaruhi kegagalan panen, kerusakan tanaman dan penurunan produktivitas pertanian.
Tantangan kedua adalah keterbatasan lahan pertanian akibat alih guna lahan dari pertanian menjadi kawasan bisnis dan perumahan yang dipacu oleh pertumbuhan penduduk yang cepat dan urbanisasi yang pesat menjadi
Tantangan ketiga adalah produktivitas yang rendah yang dipengaruhi oleh kecilnya skala usaha petani, terbatasnya pengetahuan dan keterampilan petani, tidak pastinya pasokan benih dan pupuk, kurangnya peralatan, serta terbatasnya penggunaan teknologi.
Tantangan keempat adalah keterbatasan infrastruktur pendukung terutama jaringan irigasi dan embung yang dapat memasok kebutuhan air secara berkesinambungan, kurang memadainya akses dan jaringan jalan di daerah perdesaan, serta kurangnya fasilitas penyimpanan hasil pertanian yang menyebabkan tingginya biaya transportasi dan biaya logistik, kurang efisiennnya rantai nilai pangan dan kurang meratanya distribusi pangan.
BACA JUGA:Mohamed Salah Antar Liverpool Bungkam Southampton dengan Skor Tipis 3-2
BACA JUGA:Mike Tyson dan Jake Paul Dilarang Naik Ring Setelah Duel Sengit
Tantangan kelima adalah tata kelola produksi, distribusi dan perdagangan pangan yang kurang terpadu yang menyebabkan ketergantungan impor bahan pangan seperti beras, gandum, kedelai, dan daging dan meningkatnya kerentanan cadangan pangan terhadap fluktuasi harga global.
Tantangan keenam menyangkut masalah sosial dan ekonomi petani, nelayan, peternak dan pelaku usaha kecil yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan petani, sulitnya akses terhadap modal, berkurangnya tenaga kerja sebagai akibat menurunnya minat pemuda bekerjas di bidang pertanian, perikanan dan peternakan; serta kurangnya insentif dan perlindungan usaha bagi petani, peternak dan nelayan kecil.
Peluang Swasembada Pangan
Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang melimpah memiliki banyak peluang untuk mencapai swasembada pangan. Berbagai peluang yang tersedia antara lain adalah pertama, potensi lahan yang luas dan keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung swasembada pangan.
Kedua, inovasi dan pemanfaatan teknologi pertanian yang berkembang luas dalam seperti penerapan pertanian pintar (smart farming), penggunaan drone untuk pemetaan lahan, penggunaan aplikasi berbasis AI (artificial intelligence) untuk manajemen pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan nilai tambah; serta pemasaran online yang mempercepat transakasi perdagangan komoditas pangan.
BACA JUGA:Prabowo Subianto dan MBZ Tingkatkan Kerja Sama Strategis Indonesia-UEA
BACA JUGA:Prabowo Subianto Kembali ke Tanah Air: Hasilkan Komitmen Investasi Rp 294 Triliun
Ketiga, permintaan pangan lokal yang tinggi dipengaruhi oleh tren konsumsi produk organik dan pangan lokal di masyarakat akan mendorong diversikasi pangan dan pengembangan produk pangan dengan nilai tambah tinggi.
Keempat, kebijakan pemerintah dalam mendorong revitalisasi pertanian seperti program food estate, subsidi pupuk, diversifikasi pangan, pembangunan infrastruktur seperti waduk, embung dan jaringan irigasi akan mendorong percepatan peningkatan produksi pangan.