Tantangan, Peluang dan Strategi Swasembada Pangan

Senin 25-11-2024,14:51 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Kelima, kolaborasi Pemerintah dengan swasta dan akademisi dapat mendorong pengembangan riset, inovasi, dan pengembangan jumlah dan mutu produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan.

Keenam, kesadaran publik tentang pentingnya ketahanan pangan semakin tumbuh kuat sejalan dengan pengalaman pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pertanian seperti urban farming.

BACA JUGA:Meneror Malam: Menelusuri Ketegangan dalam Film REC

BACA JUGA:Kenapa Gemini Sering Dipandang Negatif? Berikut Mitos dan Fakta di Balik Zodiak Ini

Strategi Swasembada Pangan

Berbagai strategi dan kebijakan mewujudkan swasembada pangan perlu melibatkan berbagai pihak. Pertama, intensifikasi pertanian dengan memanfaatkan penggunaan teknologi modern seperti smart farming, drone pemantauan lahan, dan mekanisasi untuk meningkatkan produktivitas.

Lalu pengembangan benih/bibit unggul; serta penggunaan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan hama.

Kedua, ekstensifikasi lahan melalui pengembangan sentra produksi pangan (food estate) secara terpadu dan melibatkan penduduk lokal; dan optimalisasi lahan marginal dengan memanfaatkan lahan kering, bekas tambang, atau lahan suboptimal untuk pertanian produktif.

Ketiga, diversifikasi pangan dengan berbagai alternatif seperti sagu, singkong, jagung, dan umbi-umbian untuk mengurangi ketergantungan pada beras, serta meningkatkan promosi dan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal.

BACA JUGA:Kisah Cinta Dua Cancer: Hubungan Penuh Keintiman dan Tantangan Emosi

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Hari Ini, 25 November 2024: Apa yang Bisa Anda Harapkan?

Keempat, reformasi kebijakan pangan untuk mendukung para petani, peternak dan perikanan dengan menyediakan skema subsidi dan insentif seperti subsidi pupuk, benih, dan alat mesin pertanian.

Lalu menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan mempermudah akses petani terhadap pembiayaan melalui program kredit berbunga rendah; serta regenerasi petani melalui pendidikan, pelatihan dan pendampingan kepada petani muda agar terampil menggunakan teknologi dan manajemen pertanian modern.

Kelima, pembangunan infrastruktur yang mencakup waduk, embung, jaringan irigasi, fasilitas penyimpanan, pergudangan dan logistik untuk memastikan peningkatan produksi pangan dan mengurangi kerugian pascapanen; serta penguatan infrastruktur transportasi untuk memastikan hasil panen dapat diakses di seluruh wilayah Indonesia.

Keenam, penguatan ketahanan pangan berbasis komunitas melalui urban farming untuk memperluas praktik pertanian dan memenuhi kebutuhan pangan lokal di perkotaan; serta pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan untuk memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan produksi, mengolah dan mengelola kebutuhan pangannya sendiri.

BACA JUGA:Review Film Utusan Iblis Yang Akan Hadir Di Tanggal 2 Januari 2025

Kategori :