Mengenal Apa Itu Perbedaan FOMO Dan JOMO

Kamis 19-12-2024,16:08 WIB
Reporter : Puji
Editor : Puji

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dalam zaman digital ini, kita sering berhadapan dengan istilah-istilah baru yang mencerminkan perubahan dalam pola hidup dan cara berpikir masyarakat. Dua istilah yang semakin banyak digunakan adalah FOMO (Fear of Missing Out) dan JOMO (Joy of Missing Out). Kedua istilah ini mencerminkan reaksi manusia terhadap informasi, aktivitas, dan pengalaman di dunia digital saat ini.

FOMO atau rasa khawatir seseorang saat tidak mengikuti tren. Sementara itu, JOMO adalah perasaan bahagia karena melewatkan hal-hal dan menyadari bahwa tidak selalu perlu untuk terlibat dalam segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. 

Definisi FOMO adalah rasa takut tertinggal dari sebuah kejadian. Dengan kata lain, fear of missing out dapat diartikan sebagai perasaan cemas ketika melewatkan pengalaman atau momen-momen penting yang sedang berlangsung. Mereka yang mengalami FOMO merasa kehilangan nilai ketika tidak ikut serta dalam tren tertentu.

FOMO sering kali muncul dalam konteks media sosial atau kehidupan sehari-hari ketika melihat postingan atau kegiatan orang lain yang tampak menarik atau menyenangkan. Di sisi lain, jika ditanya tentang JOMO, maka ini adalah kebalikan dari FOMO. JOMO atau joy of missing out adalah perasaan senang dan puas atas apa yang dimiliki.

BACA JUGA:Sinopsis Film Bertajuk Algrafi Yang Diperankan Megan Domani

BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Berjudul Lantai 4 Yang Diperankan Yuki Kato

Jadi, ini adalah keputusan untuk menjalani hidup tanpa membandingkan diri dengan orang lain. Selain itu, sebagaimana yang dikemukakan oleh Psychology Today, konsep JOMO juga mengutamakan pengelolaan waktu dan keberanian untuk mengatakan "tidak" terhadap hal-hal yang tidak ingin dilakukan.

Walaupun JOMO memiliki banyak keuntungan positif, termasuk peningkatan produktivitas, fokus, keterikatan dalam hubungan, serta kesejahteraan emosional dan fisik, perubahan ini tidak dapat diterapkan dengan segera. Mengalihkan pola pikir dari FOMO menjadi JOMO memerlukan usaha tersendiri. Menurut Susan Albers, berikut adalah beberapa saran yang dapat kamu coba.

1. Nikmati Waktu Tanpa Media Sosial. Mengurangi penggunaan media sosial dapat membantu mengurangi kecenderungan membandingkan diri. Ini akan meningkatkan fokus pada tujuan serta memberikan rasa puas pada diri sendiri.

2. Tetapkan Batasan dan Berani Berkata Tidak. Menentukan batasan dalam berbagai aspek hidup membantu kita menjadi lebih selektif dalam mengelola waktu. Mengatakan tidak adalah langkah penting untuk memprioritaskan diri sendiri.

Kategori :