Reaksinya berupa benjolan yang cukup besar, menonjol, dan berwarna lebih merah daripada bagian dengan kulit di sekitarnya.
Akan tetapi, hal ini juga bisa muncul sebagai akibat gigitan nyamuk yang mengisap darah terlalu lama pada satu tempat sehingga makin banyak protein yang dilepaskan.
BACA JUGA:Dua Bandar Sabu Antar Provinsi Diringkus Intel Kodim
BACA JUGA:30 Menit Setiap Pagi, Rutinitas yang Bisa Ubah Hidup Lebih Sehat dan Bugar!
4. Demam dan gatal-gatal parah
Apabila setelah digigit nyamuk bentol besar, bengkak, kulit kemerahan, gatal-gatal parah yang disertai dengan demam, kondisi ini bisa jadi pertanda sindrom skeeter.
Anak kecil serta orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kondisi ini.
Sindrom skeeter merupakan reaksi sistem imun yang berlebihan terhadap protein dalam air liur nyamuk. Reaksi ini akan menyebabkan pembengkakan berlebihan yang terasa panas, sakit, melepuh, hingga mengeluarkan cairan.
5. Syok anafilaksis
Saat digigit nyamuk muncul bentol besar, gatal, bibir membengkak, sulit bernapas, mengi, dan batuk setelah terkena gigitan nyamuk, segeralah lakukan pemeriksaan dokter.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Pj Wali Kota Jambi Hadiri Urban Farming Kodim 0415/Jambi
BACA JUGA:Simak, Ini Manfaat Es Batu untuk Wajah, Salah Satunya Bisa Menyamarkan Kerutan
Dikutip dari hellosehat.com, pada kasus yang parah, gigitan nyamuk dapat menjadi syok anafilaksis yang merupakan reaksi parah dari alergi, di mana bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran hingga kematian.
Untuk mengatasinya, dokter akan menggunakan suntikan epinefrin untuk membantu pasien meredakan gejalanya.
6. Infeksi
Selain setelah digigit nyamuk bentol besar, serangga ini juga bisa menularkan penyakit melalui gigitannya. Sejumlah penyakit infeksi yang menular melalui gigitan nyamuk seperti berikut ini.