JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Film horor "Pabrik Gula" resmi tayang di bioskop Indonesia sejak 31 Maret 2025.
Adaptasi dari kisah horor viral karya SimpleMan ini hadir dalam dua versi, yaitu versi reguler dan versi uncut, yang menawarkan pengalaman menonton berbeda bagi para penggemar horor.
Sinopsis "Pabrik Gula": Teror di Pabrik Tebu
"Pabrik Gula" mengisahkan teror mencekam yang dialami sekelompok pekerja musiman di sebuah pabrik gula menjelang musim panen dan penggilingan tebu.
Serangkaian kejadian horor dan mengancam nyawa muncul akibat pelanggaran pantangan yang memicu kemarahan penghuni gaib pabrik tersebut.
BACA JUGA:Romantis! Maxime Bouttier Lamar Luna Maya di Bawah Sakura Tokyo,
Dua Versi, Dua Pengalaman Berbeda
MD Pictures selaku studio produksi merilis "Pabrik Gula" dalam dua versi:
- Jam Kuning (17+): Versi reguler yang telah melalui proses penyuntingan dan penyesuaian untuk penonton usia 17 tahun ke atas.
- Jam Merah (21+): Versi uncut yang menyajikan adegan-adegan tanpa pemotongan, sehingga durasinya sedikit lebih panjang dan klasifikasi penontonnya 21 tahun ke atas.
Perbedaan utama terletak pada adanya adegan-adegan yang dipotong dari versi reguler. Versi uncut menghadirkan sajian utuh sesuai visi sutradara, Awi Suryadi.
BACA JUGA:Respons Cepat Bencana Myanmar, Indonesia Kirim Tim USAR dan Bantuan Logistik Besar-besaran
BACA JUGA:Arus Balik Lebaran, Menhub Pastikan Kelancaran Pelabuhan Bakauheni
Hal ini membuat versi uncut memiliki intensitas horor yang lebih tinggi dan berpotensi memicu reaksi yang lebih kuat dari penonton.