Serem! Permen Karet yang Kamu Kunyah Ternyata Bisa Picu Penyakit Berbahaya

Senin 21-04-2025,09:01 WIB
Reporter : Edo Adri
Editor : Edo Adri

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tak hanya tersembunyi di laut, udara, dan produk rumah tangga, kini mikroplastik juga ditemukan dalam sesuatu yang sering kita nikmati sehari-hari permen karet. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hanya dengan mengunyah satu potong permen karet, tubuh kita bisa terpapar ratusan partikel mikroplastik tanpa disadari.

Studi yang dipresentasikan dalam pertemuan American Chemical Society (ACS) pada Maret 2025 ini menjadi sorotan karena menunjukkan bahwa baik permen karet alami maupun sintetis berpotensi melepaskan mikroplastik ke dalam air liur. Temuan ini berasal dari riset tim ilmuwan di University of California, Los Angeles, yang dipimpin oleh Lisa Lowe, seorang kandidat PhD, dan Sanjay Mohanty, PhD, profesor teknik lingkungan.

Dalam uji coba terhadap 10 merek permen karet yang beredar luas di pasar Amerika Serikat, para peneliti meminta partisipan untuk mengunyah permen karet selama empat hingga 20 menit. Hasilnya mengejutkan satu gram permen karet bisa melepaskan hingga 637 partikel mikroplastik. Bayangkan jika satu potong permen karet berbobot sekitar 5 gram, maka lebih dari 3.000 partikel mikroplastik dapat tertelan hanya dari satu potong!

Lebih mengejutkan lagi, sebagian besar mikroplastik dilepaskan dalam delapan menit pertama proses mengunyah. Ini menunjukkan bahwa paparan terbesar terjadi bahkan sebelum permen karet kehilangan rasa.

BACA JUGA:Valverde Cetak Gol di Menit 90+3! Real Madrid Tundukkan Athletic Bilbao 1-0 di La Liga

BACA JUGA: Bantai Tuan Rumah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025 di Tengah Drama Dua Kartu Merah

Mikroplastik dikenal sebagai partikel polimer berukuran kecil yang tak bisa terurai secara alami dan dapat mengendap di dalam tubuh. Ketika masuk ke sistem tubuh, partikel ini dapat menumpuk dalam darah, organ vital, dan saluran pencernaan.

Menurut Dr. Lisa Patel, profesor pediatri di Stanford Medicine, mikroplastik bisa memicu berbagai efek buruk terhadap kesehatan, termasuk peradangan, kerusakan DNA, stres oksidatif, dan gangguan fungsi organ. Bahkan, studi sebelumnya juga mengaitkan mikroplastik dalam aliran darah dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, serta kemungkinan penurunan kesuburan dan masalah metabolisme seperti resistensi insulin.

Meskipun banyak yang mengira bahwa permen karet berbahan alami lebih aman, kenyataannya tidak demikian. Peneliti menemukan bahwa baik permen karet alami maupun sintetis sama-sama melepaskan mikroplastik dalam jumlah hampir serupa.

Pada permen karet alami, partikel yang terdeteksi berasal dari poliolefin—polimer yang umum digunakan dalam pengemasan makanan. Sementara itu, permen karet sintetis mengandung senyawa seperti polietilena tereftalat (PET), polistirena, serta bahan petrokimia seperti karet sintetis dan polivinil asetat.

BACA JUGA:1 Orang Alami Luka Bakar, Akibat Kebakaran Rumah Dekat SMAN 3 Kota Jambi

BACA JUGA:Berkat Pemberdayaan BRI, Pengusaha Batik Tulis Ini Bawa Warisan Budaya ke Pasar Global

Meski jumlah mikroplastik dari permen karet tergolong kecil dibandingkan sumber lain seperti kantong teh atau air kemasan, akumulasi dari kebiasaan sehari-hari bisa berdampak dalam jangka panjang.

Membatasi konsumsi permen karet bisa menjadi langkah awal yang bijak. Selain itu, mengurangi paparan plastik dalam kehidupan sehari-hari seperti beralih ke produk ramah lingkungan dan menghindari makanan dalam kemasan plastik juga sangat dianjurkan.

Sebagai konsumen, semakin kita sadar akan bahaya tersembunyi dari benda-benda yang tampak tidak berbahaya, semakin besar peluang kita untuk menjaga kesehatan tubuh dari ancaman jangka panjang seperti mikroplastik. Jadi, masih mau mengunyah permen karet setiap hari

Kategori :