“Kami sepakat dan siap bantu, dan kami mengikuti peraturan yang ada saat ini. Termasuk pembatasan kapasitas sebesar 8,5 ton,” kata Yudi Trasportir Kaesar Batanghari.
Namun, pihaknya sedikit keberatan jika tonase muatan dikurangi, namun harga amprah atau angkutan ke pelabuhan harus dinaikkan. Pasalnya, di Jambi ini tak ada batu bara yang diekspor. Kata dia, batu bara di Jambi ini hanya di jual ke PLN.
“Kami keberatan jika amprahnya harus dinaikkan sementara tonasenya dikurangi, bagaimana kami bisa bayar. Sekarang saja harga batu bara turun USD 40, dari sebelumnya USD 70,” sebutnya. (slt/rib)