JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA - Curhatan Puan Maharani yang mengaku tidak disambut gubernur saat kunjungan kerja ke daerah menjadi perbincangan ramai.
Kuat dugaan, pernyataan ketua DPR RI menyindir Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah yang memang pernah tidak menyambutnya saat dia berkunjung.
Dikutip dari radartegal.com, sindiran Puan dikaitkan dengan Ganjar lantaran tak mendapat sambutan saat kunjungan ke Jawa Tengah.
Ganjar tak menyambut kedatangan Puan saat berkunjung ke Solo pada Januari 2022.
Ganjar diduga tak menyambut karena sebelumnya dia tak diundang Puan saat rapat konsolidasi PDIP di Jateng beberapa waktu lalu.
Puan dan Ganjar sendiri merupakan dua kader terbaik PDI Perjuangan. Keduanya digadang-gadang menjadi calon Presiden 2024 mendatang.
Menanggapi hal ini, pakar komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan seharusnya Puan meminta disambut kepala daerah dalam setiap kunjungan kerjanya ke daerah.
Menurut Jamiluddin, curhatan Puan menyiratkan adanya perasaan tidak suka terhadap kepala daerah tertentu.
“Puan Maharani menunjukan ketidaksukaannya ketika berkunjung ke daerah tidak disambut gubernur. Ketidaksukaan Puan itu tentu sangat disayangkan,” ucap Jamiluddin Ritonga, Jumat (11/2).
Sebagai pimpinan lembaga legislatif, kata Jamiluddin, seharusnya Puan memahami bahwa eksekutif apalagi seorang kepala daerah tidak memiliki kewajiban menyambut kedatangannya.
“Sebagai ketua DPR, tentu aneh bila Puan masih berharap disambut gubernur,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa eksekutif dan legislatif adalah hal yang berbeda.
“Gubernur sebagai eksekutif di daerah tidak punya kewajiban untuk menyambut ketua DPR (legislatif) yang berkunjung ke daerahnya,” katanya.
Sebelumnya, Puan melontarkan kekesalannya karena ada gubernur yang tak mau menyambut dirinya saat kunjungan kerja ke daerah.
Hal itu disampaikan Puan saat rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2).