JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO, JAMBI - Konflik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonel Abundjani Bangko antara direktur rumah sakit dengan dokter spesialis, makin meruncing. Ancaman pengunduran diri sejumlah dokter spesialis, sepertinya tidak main-main.
Jumat (11/2), poli di rumah sakit plat merah itu terlihat sepi. 18 dokter spesialis mogok kerja. Kemarin mereka mendatangi Kantor BKSDMD dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin.
Baca Juga: HMI Sebut Dokter Tak di Tempat
Mereka mengadukan permasalahan di rumah sakit, dan mengajukan tidak melayani pelayanan medis di RSUD Kolonel Abundjani Bangko. "Kami yang 18 tidak masuk poli hari ini (kemarin, red) alias tidak melayani pasien di poli," ujar salah satu dokter saat dikonfirmasi.
Kata dia, sebagai seorang dokter, mereka tidak akan menelantarkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan mereka. Pelayanan medis tetap berjalan di IGD dan rumah rawat pasien.
"Ini bentuk protes kami atas tindakan direktur. Namun sebagai seorang dokter kami tetap melayani masyarakat di IGD, di ruang rawan inap, di klinik dan rumah sakit swasta, yang pelayanannya sama dengan di rumah sakit Abundjani," tegasnya.
Baca Juga: Tak Sesuai, Kemendagri Monitor Kenaikan UMP Jambi
Menurutnya, aksi mogok kerja ini tidak melanggar sumpah dokter, dan mengabaikan kesehatan masyarakat. "Ini kan bukan menghentikan total pelayanan kesehatan, kami hanya menghentikan pelayanan di poli. Kami hanya tidak masuk ke poli saja. Pelayanan masyarakat tetap kami utamakan," tegasnya.
Terpisah, Direktur RSUD Kolonel Abundjani Bangko, Sephelio mengaku pelayanan rumah tetap berjalan seperti biasanya. "Tidak lumpuh. Alhamdulillah pelayanan tetap berjalan," kata dia.
Sephelio menegaskan, apa yang dilakukan dokter spesialis tersebut tidak seharusnya dilakukan sebagai pelayanan masyarakat. "Mereka ini seharusnya memahami kode etik dan sumpah sebagai dokter. Saya di sini hanya ingin memperbaiki pelayanan rumah sakit. Itu saja, saya harap dokter spesialis bisa memahami ini," singkatnya.
Baca Juga:
Sementara itu anggota Dewan Pengawas (Dewas) RSID Kolonel Abundjani Bangko, Agus Zainudin yang juga kepala Bappeda Kabupaten Merangin saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan rapat terkait permasalahan tersebut.
Sebagai dewan pengawas, dia akan berkoordinasi dengan ketua Dewan Pengawas sekaligus Sekda Merangin terkait kisruh tersebut, dan akan menindaklanjuti aksi mogok pelayanan oleh delapan belas dokter spesialis.
“Semua dokter spesialis akan kami periksa beserta direktur dan pejabat struktural di rumah sakit,” tegasnya. Sebagai masyarakat dan Dewan Pengawas, dia sangat menyayangkan aksi mogok oleh 18 dokter spesialis tersebut.
Menurutnya, tindakan tersebut tidak terjadi demi pelayanan masyarakat. Dia berharap agar jangan masyarakat yang dikorbankan. “Pelayanan terhadap masyarakat wajib dilakukan dokter. Dalam perang pun dokter wajib memberikan pelayanan sesuai tugas profesi dokter. Jangan ketidaknyamanan yang kurang harmonis antara mereka masyarakat yang menjadi korban,” kata Agus.