JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Regrouping merupakan penggabungan beberapa Sekolah Dasar (SD) menjadi satu dalam rangka efisiensi anggaran pendidikan dan efektifitasnya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Penggabungan ini merupakan usaha penyatuan dua unit SD atau lebih menjadi satu kelembagaan atau institusi dan diselenggarakan dalam satu pengelolaan.
Ada sembilan SD yang nantinya akan di regrouping menjadi empat sekolah dasar dalam masa tahun ajaran 2021-2022. Hal ini dilakukan karena efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar.
Rencana regrouping ini disampaikan, Junaedi Rahmad, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjab Timur. Menurut dia, rencana tersebut diambil dengan tujuan untuk mengantisipasi agar SD yang masuk dalam rencana regrouping tersebut agar tidak kehilangan dana bantuan operasional sekolah nantinya.
Dinas Pendidikan melakukan regrouping terhadap sekolah dasar di Kecamatan Mendahara, Rantaurasau dan Kecamatan Nipahpanjang. "Diantaranya, masih banyaknya sekolah yang jumlah siswanya di bawah 60 anak. Kemudian faktor jumlah guru atau tenaga pendidik yang juga kurang memadai. Sehingga langkah tersebut kita ambil," ucapnya.
Mantan Kepala BKPSDMD Tanjab Timur ini juga menjelaskan, jika tiga tahun berturut-turut sekolah tersebut siswanya dibawah 60 orang ke bawah, berpotensi tidak dibayarkan dana bos.
Kecuali secara geografis sekolah tersebut tidak dapat dilakukan penggabungan karena sekolah berada pada daerah terluar, tertinggal dan terbelakang.
"Penggabungan sekolah ini juga sebagai upaya untuk melakukan pemerataan jumlah guru di masing-masing Desa. Karena di Kabupaten Tanjab Timur sendiri masih kekurangan tenaga pendidik. Demi efisiensi, mana yang tidak memenuhi standar layanan pendidikan lagi kita gabungkan," sambungnya.
Mengenai status kepala sekolah dan guru yang terkena imbas regrouping, Junaedi menuturkan bahwasannya hal tersebut sudah dibahas bersama-sama. Nantinya kepala sekolah dan para guru akan didistribusikan ke sekolah terdekat membutuhkan.
"Jadi, untuk kepala sekolah dan gurunya akan dipindahkan ke sekolah terdekat atau penggabungannya, tentunya akan kita sesuaikan. Ketika itu sudah terpenuhi, baru zonasi berikutnya lagi yang akan kita distribusikan," jelasnya.
Untuk mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien dengan cara me-regrouping ini sangat membutuhkan tahapan dan waktu yang cukup panjang. Sebab, dalam regrouping ini seluruh elemen dari sekolah tersebut juga digabungkan. Selain itu, seluruh aset-aset dari sekolah juga ikut digabungkan.
"Yang pasti, penggabungan sekolah ini dilakukan dengan mempertimbangkan jarak sekolah yang berdekatan," pungkasnya. (pan/ira)