JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Sejak beberapa pekan terakhir, harga jual Tandan Buah Segar atau yang biasa disebut TBS kelapa sawit di Kabupaten Tanjab Timur mengalami kenaikan cukup memuaskan di kalangan petani.
Meski harga jual TBS ini menembus angka 2.965 rupiah per kilogramnya, ada kendala lain yang harus diterima oleh para petani kelapa sawit setempat.
Saat ini para petani kelapa sawit harus dihadapkan dengan kondisi buah yang nantinya akan diolah menjadi minyak tersebut mengalami trek atau hasil panen buah menurun drastis.
Hal ini pun dikeluhkan oleh para petani kelapa sawit yang ada di Desa Lambur II, Kecamatan Muarasabak Timur. Ihsan salah satunya, dirinya sangat menyambut baik dengan kenaikan harga TBS kelapa sawit tersebut.
Sebab, dengan adanya kenaikan harga tersebut tentunya membuat pendapatan para petani kelapa sawit setempat menjadi bertambah dari sebelumnya.
"Benar, kalo soal nilai jual buah sawit ini sekarang alhamdulillah sedang baik. Tapi, soal pasokan buah yang menjadi kendala kami sekarang," ucapnya.
Dirinya berharap, dengan kondisi harga jual TBS yang cukup menjanjikan seperti saat ini hendaknya juga diimbangi dengan hasil panen buah yang meningkat.
Agar, hasil dari penjualan TBS di kondisi saat ini bisa benar-benar dirasakan oleh petani sebagai sumber mata pencaharian yang selama ini mereka geluti.
"Seandainya pohon sawit di kebun kami (petani) di sini bisa menghasilkan buah yang maksimal, pasti dampak baik kenaikan harga ini bisa benar-benar kami rasakan," harapnya.
Kondisi pohon sawit yang tidak berbuah dengan maksimal ini diduga akibat kurangnya perawatan oleh pemiliknya. "Kebanyakan kebun sawit kurang perawatan dan pupuk, jadi ketika harga jual melejit tinggi hasil kebun tidak maksimal kurang perawatan bahkan trek seperti saat ini," terangnya.
Hasil buah dari kelapa sawit yang mengalami trek saat ini menurut Ihsan lebih parah jika dibandingkan dari kondisi sebelum-sebelumnya.
"Susutnya lumayan banyak, hampir separo penyusutan buah yang terjadi sekarang ni," ungkapnya.
"Biasanya kalo sekali panen buah sawit ini kami bisa mendapatkan sekitar 3 ton, sekarang susut jauh nian jadi 1,5 ton cuman. Yang kasihan itu bagian tukang panen dan timbang karena setiap panen buahnya sedikit, jadi dak sesuai harapan," pungkasnya. (pan/ira)