Pasang Besar Air Laut

Senin 08-11-2021,09:42 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Sejak beberapa pekan terakhir, hujan dengan intensitas cukup deras kerap terjadi hampir di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur. 

Kondisi tersebut ternyata berpengaruh pada kondisi volume air sungai Batanghari yang terlihat meningkat. Hal tersebut tidak menutup kemungkin akan menimbulkan musibah banjir.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tanjab Timur Indra S Gunawan menuturkan, beberapa hari terakhir memang curah hujan di Tanjab Timur cukup tinggi dan berdampak pada volume air sungai Batanghari. 

"Namun kenaikan air sungai Batanghari di Tanjab Timur sendiri tidak murni semua akibat curah hujan yang intens terjadi di sini. Melainkan juga air kiriman atau limpahan dari kawasan mudik yang juga cukup tinggi curah hujannya di sana," ucapnya.

Dirinya juga menjelaskan, untuk saat ini kondisi air sungai yang mengalami peningkatan belum masuk kategori mengkhawatirkan atau masih terbilang normal. 

"Berdasarkan koordinasi kami bersama pihak BMKG bahwa pada minggu kedua atau dasarian dua pada bulan November tahun ini akan terjadi awal mula musim penghujan tinggi," jelasnya. "Kalau saat ini masih peralihan pancaroba, dari musim panas ke musim penghujan," sambungnya. 

Sementara itu, di Kecamatan Mendahara sendiri sejak beberapa hari belakangan ruas jalan utama di kecamatan tersebut kerap terendam air laut yang meluap cukup tinggi.

Akibatnya, pengendara yang hendak melintasi ruas jalan utama tersenut harus ekstra berhati-hati agar tidak terjatuh atau terpeleset akibat kondisi jalan yang tertutup air.

Camat Mendahara Amri Juhardy saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, kondisi air yang menggenangi jalan itu masih dipengaruhi pasang surut air laut.

"Karena masih dipengaruhi pasang surut air laut, jadi tidak terlalu lama air itu menggenangi jalan di dekat SMA yang berada di Kelurahan Mendaharailir," ujarnya.

Pihak kecamatan juga telah mengambil langkah untuk menangani permasalahan itu dengan membangun tanggul penahan air menggunakan alat berat milik kecamatan.

"Kami telah membangun tanggul untuk menahan air yang datang dari arah laut agar tidak terlalu menggenangi jalan utama itu," ungkap mantan Kabid di Dinas PMD ini.

Sebelumnya pihak PUPR telah melakukan peningkatan jalan di lokasi yang kerap terendam air laut yang biasanya terjadi di bukan November dan Desember itu.

Akan tetapi akibat luapan air laut yang cukup besar atau tinggi, mengakibatkan jalan tersebut masih juga terendam air saat memasuki akhir tahun.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kembali ada peningkatan tinggi jalan diloaksi yang kerap terendam air itu, setidaknya setinggi jalan rigid beton yang baru dibangun agar terhindar dari rendaman air saat pasang tinggi seperti sekarang," pungkasnya. (pan/)

Tags :
Kategori :

Terkait