JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SENGETI, JAMBI – Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi pada pria yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani. Dengan demikian, air mani tidak akan mengandung sperma, sehingga kehamilan dapat dicegah.
Prosedur vasektomi dilakukan melalui operasi bedah minor dengan pemberian anestesi lokal pada area testis dan skrotum. Dalam prosedur ini, saluran yang dilalui sperma dari testis akan dipotong dan diikat guna mencegah sperma mencapai air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi ketika berhubungan seksual.
Baca Juga: Dinkes Yakin Omicron Bakal Masuk ke Sarolangun, Ini Penyebabnya
Vasektomi bisa disebut juga sebagai sterilisasi atau kontrasepsi permanen pada pria. Prosedur ini memiliki risiko komplikasi yang relatif lebih kecil, tidak menghabiskan banyak waktu untuk pemulihan, dan sangat efektif untuk mencegah kehamilan.
Di Muarojambi, capaian KB pria atau vasektomi masih rendah. Pada 2021, jumlah pria yang melakukan pasektomi tidak sampai 50 persen dari target. Dari 184 yang ditargetkan, hingga akhir tahun hanya tercapai 79 orang pria yang ber KB Pasektomi.
"Untuk KB Pasektomi memang banyak kendala yang dihadapi dilapangan. Sehingga jika dipersentasekan, capaian tahun lalu hanya 43 persen," kata Firmansyah Kadis BKKBN Kabupaten Muaro Jambi.
Banyak faktor yang menyebabkan minimnya pencapaian ini, diantaranya karena masyarakat keyakinan (agama, red). Banyak yang menganggap, jika KB pria sudah merubah kodrat.
Baca Juga: Harimau Liar Terkam Sapi Dekat Pemukiman Warga
Mereka meyakini jika yang berKB itu hanya wanita, sementara pria tidak ada istilah KB. "Ya keterkaitan dengan kodrat. Mereka beranggapan jika berKB akan merubah kodrat," katanya.
Firmansyah menjelaskan, kebanyakan yang melakukan KB karena isterinya tidak cocok dengan KB sehingga keturunan terus bertambah.
"Jadi kalau tidak cocok isterinya baru suaminya KB. Padahal sebenarnya tidak. KB pria lebih aman," katanya lagi.
Terkait dengan wilayah, Firmansyah menyebut jika minat paling tinggi untuk pasektomi berada di Kecamatan Mestong dan Kecamatan Taman Rajo. Sementara untuk wilayah lainnya masih minim.
"Kita akan dorong terus agar kedepannya masyarakat Muarojambi berminat untuk pasektomi," tandasnya. (jun/ira)