JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang mengarah ke otak, mengalami penyumbatan. Kondisi ini disebut sebagai stroke iskemik.
Ketika hal ini terjadi, otak tidak lagi atau kekurangan pasokan darah dan oksigen yang dibutuhkannya.
Seperti Anda ketahui, otak merupakan kontrol akan pergerakan tubuh manusia, selain kemampuan kita untuk berpikir.
Ketika stroke terjadi, tidak hanya kemampuan otak untuk berpikir yang terdampak, namun juga fungsi tubuh akan gerak dan pengelihatan.
Pada kebanyakan kasus, menurut lamar Heart, stroke yang disebabkan darah tinggi, sering kali dikaitkan dengan stroke iskemik.
Pada kasus yang lebih kecil, stroke hemoragik, juga dapat disebabkan oleh darah tinggi atau hipertensi.
Pada kasus stroke hemoragik, penyebabnya adalah pecahnya pembuluh darah, yang terletak berdekatan dengan otak, menyebabkan kondisi bernama pendarahan subarachnoid.
STROKE RINGAN
Pada mereka yang mengalami stroke ringan, atau transient ischaemic attack, adalah kondisi yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah, yang sifatnya sementara.
DARAH TINGGI KERAP DIANGGAP REMEH
Darah tinggi atau hipertensi adalah masalah kesehatan yang paling umum ditemukan di Indonesia, sebagaimana diungkap data BPJS.
Namun yang patut disayangkan menurut ahli, sebagaimana diungkap ahli di WebMD, ternyata kondisi ini kerap dianggap remeh oleh penderitanya.
Pada awalnya, darah tinggi memang tidak akan memberikan gejala terhadap tubuh penderitanya, namun secara perlahan, efeknya akan dirasakan oleh mereka dengan kondisi ini.
Darah tinggi yang dibiarkan tanpa medikasi atau perubahan gaya hidup, akan berimbas pada buruknya aliran darah.
Jantung yang dipompa dengan tekanan darah yang tinggi, akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku, menyebabkan masalah di kemudian hari.