JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi menyiapkan guru mitranya mampu beradaptasi dengan pelatihan berbasis teknologi.
Kegiatan tersebut diikuti 50 peserta terdiri dari 25 dosen pendamping lapangan dan 25 guru pamong untuk bersama-sama menguatkan keterampilan mereka melalui pelatihan berbasis Learning Management System (LMS) pintartanoto.id, Sabtu, (26/3).
“Kegiatan ini pada akhirnya bertujuan meningkatkan kualitas praktik mengajar para mahasiswa sebagai calon guru dengan memastikan adanya kolaborasi efektif antara dosen pembimbing lapangan dan guru pamong,” ujar Medi Yusva, Provincial Coordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jambi.
Medi menambahkan kegiatan ini merupakan persiapan untuk pelaksanaan joint workshop terhadap penguatan praktik mengajar mahasiswa calon guru.
“Pesertanya nanti akan terjun pada saat pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Pesertanya adalah dosen yang akan menjadi dosen pembimbing lapangan, kemudian guru pamong dari sekolah mitra jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI). Mereka membimbing mahasiswa pada saat praktik mengajar di madrasah,” katanya.
Sebagai salah satu kegiatan perkuliahan yang wajib diikuti oleh mahasiswa calon guru, praktik mengajar mendorong mahasiswa mengenal madrasah seperti observasi fisik dan pembelajaran, merancang serta melaksanakan pembelajaran secara langsung dan tidak langsung.
“Harapannya, dosen dan guru bersinergi menghasilkan mahasiswa aktif pada saat praktik mengajar,” ujarnya.
Dekan FTK UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan meningkatkan kualitas praktik mengajar mahasiswa calon guru.
“Guru pamong dari madrasah mitra FTK UIN STS Jambi dan tentunya guru pamong sudah banyak mendapat informasi terkait bagaimana pembelajaran aktif itu, dengan menggunakan salah satu pembelajaran aktif MIKiR, PIT, maupun membangun karakter mata pelajaran dalam pembelajaran. Hari ini agar selaras, menyamakan persepsi antara dosen pembimbing lapangan dan guru pamong,” tegasnya.
Sementara itu, Reni Damaiyanti, guru MI Al Munawwarah Kota Jambi mengaku kegiatan ini mendorong dirinya untuk terus berkontribusi dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sebaik-baiknya.
“Pelatihan ini menyadarkan saya, bahwa kita dapat saling belajar dari teman lainnya yang sudah tergabung di LMS tersebut, saya bisa membaca produk guru lainnya yang telah diunggah, sehingga menambah pengetahuan,” ujarnya.
Nisa Aulia, dosen UIN STS Jambi mengharapkan antara dosen pembimbing lapangan dan guru pamong mampu bersinergi satu sama lain ketika Program Praktik Lapangan (PPL) berlangsung.
“Pelatihan ini dipersiapkan bagaimana menghadapi tuntutan era globalisasi melalui LMS. Jadi, baik dosen dan guru bisa sama-sama saling memahami. Kita bisa mengedukasi mahasiswa calon guru tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan,” ungkap Nisa.
Dengan menggunakan platform LMS, peserta dapat berlatih secara mandiri mengembangkan pembelajaran aktif dalam pembelajaran tatap maya maupun tatap muka.(*)