JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Atlet Jambi yang sedang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, mengeluh. Fasilitas penginapan contohnya. Listrik padam, tak ada air, dan lainnya.
Cabor sepatu roda misalnya. Kopli, salah satu official, berharap agar KONI dan Pemprov Jambi memperhatikan mereka. “Kalau bisa kami dipindahkan ke hotel. Ini untuk konsentrasi atlet,” kata dia.
Terkait ini, Gubernur Jambi Al Haris mengutus Sekda dan Kadispora Provinsi Jambi terbang ke Papua. “Melihat kondisi lapangan apa saja yang terjadi di sana,” kata Haris, Selasa (28/9).
Mengenai kekurangan prasarana, Haris tidak ingin berkomentar. Menurutnya, itu keterbatasan dari tuan rumah. Baginya, saat ini atlet harus mempersiapkan diri dengan matang.
“Makanya kita minta pak sekda sama kadiskepora untuk ke sana, kemungkinan Kamis berangkat,” tambahnya. Dia mengaku telah koordinasi dengan beberapa kontingen di Papua. Menurutnya, semua atlet diperlakukan sama. Tak ada yang diistimewakan.
“Kita belum tahu apakah atlet dipindahkan ke hotel atau penginapan lainnya. Dicek dulu,” sebutnya. Sebelumnya , tiga atlet sepatu roda gagal meraih medali. Ini karena kurang fit, akibat listrik padam yang membuat atlet kurang istirahat.
Sementara ini, Provinsi Jambi masih berada di peringkat. Ini setelah mengantongi dua perunggu, dan satu perak. Semuanya dari cabor dayung. Pada peringkat satu, sementara masih dipegang oleh tuan rumah, yakni Papua dengan 9 emas, 2 perak dan 3 perunggu, total ada 14 medali.
Kemudian, peringkat dua ada DKI Jakarta yang berhasil meraih 12 medali, diantaranya 4 emas, 3 perak dan 5 perunggu. Kemudian, untuk peringkat tiga ada Provinsi Jawa Barat, mereka meraih 9 medali, 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu. Kemudian disusul oleh provinsi lainnya dan Jambi masuk ke peringat 10.
Ketua Kontingen Jambi, AS Budianto menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan atlet dayung yang menyumbang medali. Sementara itu Ketua Umum KONI Provinsi Jambi, Budi Setiawan menyampaikan selamat. (slt/rib)