JAMBI-INDPENDENT.CO.ID, MUAROJAMBI, JAMBI - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi mengevakuasi puluhan buaya di penangkaran terbengkalai di Desa Kebon IX, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Evakuasi ini dilakukan setelah warga resah dengan kemunculan beberapa buaya di sungai Talang Kerinci dan di tengah permukiman, tidak jauh dari penangkaran tersebut.
BKSDA Provinsi Jambi, anggota TNI, Polri, masyarakat, evakuasi tersebut melibatkan dua orang pawang buaya. Pawang buaya itu didatangkan dari Desa Air Hitam Laut Sadu. Mereka dikenal telah berpengalaman menangani hewan buas itu.
“Ada sekitar 15 orang yang turun untuk evakuasi. Saat ini lagi buat kandang buaya untuk mempermudah evakuasi,” kata Koordinator Penyelamatan Satwa BKSDA Jambi, Syahron.
Setelah berjibaku melakukan evakuasi, sampai sekitar pukul 15.30 WIB, sudah 2 ekor buaya muara yang berhasil dievakuasi. Ukurannya hampir sama, yakni sekitar 4,5 meter. Sedangkan bobotnya berkisar 450 kilogram.
Penangkapan buaya itu dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni dengan menggunakan tali dan tongkat. Setelah terjerat, buaya ditarik dengan menggunakan tenaga manusia dan mobil, lalu tangan buaya diikat dan mulutnya ditutup mengunakan karung.
Disebutkan Syahron, buaya yang harus dievakuasi berjumlah di atas 20 hingga 30 ekor. Usianya pun juga sekitar 20 sampai 30 tahun. Penangkapan sejumlah buaya ini tidak mudah untuk dilakukan. Sehingga belum tahu sampai beberapa hari. “Tidak bisa ditargetkan. Ini binatang yang ganas. Bisa jadi 10 hari prosesnya,” terang Syahron.
Ia pun menjelaskan, rencananya buaya tersebut akan dibawa ke Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, sebelum dilepasliarkan. “Nantinya, kita juga koordinasi untuk mencari tahu lokasi pelepasan yang cocok. Jadi saat ini, tahap rehabilitasi dulu di Bulian,”terangnya.
Sementara itu, Yogi, warga Desa Kebun IX, merasa bersyukur dengan ada proses evakuasi tersebut, sehingga ke depannya warga sekitar merasa aman, dan tidak lagi menemukan buaya di sungai.
“Soalnya banyak anak-anak yang main ke sungai. Sering tampak, tapi baru inilah yang ditindaklanjuti. Mudah mudahan tidak ada lagi buaya ke sungai ini,” ungkapnya. (jun/ira)