MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Musibah kebakaran besar kembali terjadi di Kabupaten Tanjab Timur. Kali ini, si jago merah mengamuk di Desa Labuhanpering, Kecamatan Sadu, Minggu (6/3).
Camat Sadu, Frans Apriyanto saat dikonfirmasi Minggu pagi mengatakan, musibah tersebut terjadi pada hari Minggu (6/3) sekitar pukul 3.00. Akibatnya 16 bangunan sarang walet dan rumah warga yang beralamat di RT 01, Dusun I, Desa Labuhanpering, hangus terbakar.
"Kejadian kebakaran tersebut mengakibatkan delapan unit bangunan sarang walet terbakar, lima unit rumah walet rusak ringan, dua unit rumah warga rusak berat dan satu unit gudang pinang juga ikut terbakar," ucapnya.
Dirinya juga menjelaskan, awalnya kejadian tersebut diketahui oleh warga setempat yang bernama Indo Masse. Saat itu, saksi ini melihat ada kobaran api yang muncul dari salah satu bangunan sarang walet milik Amirudin.
Baca Juga: 7 Warga Jadi Korban Gigitan Anjing, Lurah Sungai Putri: Belum Tahu Rabies atau Tidak
Baca Juga: Kelurahan Teluk Kenali Kebagian Rp80 Juta, Untuk Bangun Lapangan dan Perbaikan Jalan
"Melihat kejadian itu, Indo Masse kemudian berteriak dan mengundang banyak perhatian dari warga yang selanjutnya mendatangi lokasi," jelasnya.
Warga yang mengetahui kejadian itu, kemudian bergotong-royong memadamkan api dengan peralatan seadanya, sembari menunggu bantuan peralatan pemadam lainnya tiba ke lokasi.
"Sekitar jam setengah enam pagi api berhasil dipadamkan setelah enam unit mesin robin dan 30 unit peralatan semprot lainnya didatangkan ke lokasi, untuk membantu proses pemadaman," ungkap Frans.
Dirinya juga menyebutkan, lokasi kebakaran tersebut berada tidak jauh dari pasar. Mayoritas bangunan yang terbakar, berbahan kayu.
Baca Juga: Ruang Kelas di SDN 163 Kota Jambi Buat Tak Nyaman, Dinding Papan dan Berdebu
Baca Juga: Sawit Capai Harga Tertinggi, Sekarang Rp 3.909,97 per Kilogram
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kalau untuk total kerugian yang dialami oleh masyarakat, yang bangunan miliknya terdampak musibah kebakaran ini, belum bisa ditafsir," pungkasnya. (pan/enn)