JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARABULIAN - Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief pada Selasa (31/8) menjadi pembicara webinar nasional yang dilaksanakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dengan tema "Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Inovasi-inovasi dan Kreasi Pemkab dalam Menghadapi Pandemi Covid-19" secara virtual melalui zoom.
Bupati Batanghari M Fadhil Arief menjadi pembicara dalam webiner nasional Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Indonesia bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jambi Al Haris, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Wali Kota Makasar Moh. Ramdan Pomanto, dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Saat menjadi pembicara pemateri pada Webiner nasional PB HMI secara virtual, Fadhil Arief memaparkan langkah strategi dalam menghadapi pandemi. Kata dia, Pemkab Batanghari pada tahun 2021 dan 2022 melakukan perbaikan sektor hulu pertanian di daerah itu untuk dapat meningkatkan produksi pertanian.
Pada saat ini petani tidak memiliki daya dan kemampuan untuk mengolah lahan pertanian yang ada. "Untuk itu, pemerintah hadir membantu petani mengolah lahan pertanian agar produksi pertanian lebih maksimal," bebernya.
Lanjut Fadhil, 80 persen masyarakat Kabupaten Batanghari merupakan petani. Namun produksi hasil pertanian di daerah itu belum maksimal karena membutuhkan biaya yang tinggi untuk mengolah lahan pertanian. Sebab sebagian besar infrastruktur lahan pertanian di Kabupaten Batanghari masih kurang memadai.
"Terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini, memiliki dampak yang cukup besar terhadap ektivitas perekonomian masyarakat," ujarnya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batanghari tahun 2021-2026 dirancang menyesuaikan situasi dan kondisi saat ini dengan merujuk RPJMN. Dalam RPJMD tersebut, salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Batanghari adalah memperbaiki sektor hulu pertanian di Batanghari.
Satu diantaranya, upaya yang dilakukan yakni meningkatkan infrastruktur dasar penunjang pertanian dan melakukan pendampingan terhadap petani melalui penyuluh pertanian.
"Untuk melakukan pendampingan terhadap petani, Pemda menghadirkan penyuluh tangguh, penyuluh pertanian ini akan mendampingi petani meningkatkan hasil produksi pertanian," jelasnya.
Maka dari itu Pemerintah Kabupaten Batanghari akan mengalokasikan anggaran lebih besar untuk peningkatan sektor hulu pertanian, kemudian sektor perdagangan dan jasa.
Selain itu, juga akan memfasilitasi kelompok tani untuk mendapatkan kredit dari perbankan. Melalui kredit perbankan tersebut diharapkan petani dapat mengembangkan serta membangkitkan sektor usaha pertaniannya.
Setelah itu, jika sektor hulu pertanian tersebut telah diperbaiki, maka langkah selanjutnya yang dilakukan yakni memperbaiki sektor hilir produksi pertanian.
Pemerintah Kabupaten Batanghari telah merancang program hilirisasi produksi pertanian dengan meningkatkan nilai jual produk pertanian. Upaya peningkatan nilai jual produk pertanian tersebut dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mengolah hasil produksi pertanian.
Sebagai contoh satu diantaranya, produksi padi dari gabah yang di olah menjadi beras, selanjutnya beras di oleh menjadi kue akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan menjual beras saja begitu juga dengan hasil produksi pertanian lainnya.
Dengan demikian, akan signifikansi dari itu semua yakni mengajak aparatur pemerintah di Batanghari untuk mengidentifikasi masalah dan peluang. (sub)