"Namun, mengingat serangan Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Ukraina dan veto yang mengejutkan oleh Rusia atas rancangan Resolusi Dewan Keamanan, Singapura bermaksud untuk bertindak bersama dengan banyak negara lain yang berpikiran sama untuk menjatuhkan sanksi dan pembatasan yang sesuai terhadap Rusia," kata Balakrishnan.
Baca juga: Minta Perang Segera Diakhiri, Ini Seruan Otoritas Vatikan Hingga Siap Memfasilitasi Rusia-Ukraina
Baca juga: Sebut Pelanggaran HAM pada Konflik Rusia-Ukraina, Ini Kata Sekjen PBB Antonio
Dia menambahkan bahwa langkah-langkah tersebut diperkirakan akan menimbulkan biaya dan implikasi pada bisnis Singapura, warga negara dan negara secara keseluruhan.
"Namun, kecuali jika kita sebagai sebuah negara membela prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi kemerdekaan dan kedaulatan negara-negara kecil, hak kita sendiri untuk hidup dan makmur sebagai sebuah bangsa juga dapat dipertanyakan."
Balakrishnan mengatakan invasi Rusia ke Ukraina adalah pelanggaran yang jelas dan berat terhadap norma-norma internasional dan "preseden yang sama sekali tidak dapat diterima". (*)
Artikel ini sudah pernah dimuat di fin.co.id dengan judul: Bergabung dengan Barat, Singapura Ikutan Jatuhkan Sanksi Ekonomi ke Rusia