JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Muarasabak, Jambi - Memasuki usianya yang ke-65, Provinsi Jambi diharap mampu untuk segera berbenah dan memfokuskan pembangunan, terutama terkait infrastruktur yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat di wilayah desa atau kelurahan yang ada di kabupaten di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini.
Untuk di Kabupaten Tanjab Timur sendiri, beberapa masalah terbesar yang selalu dihadapi oleh masyarakatnya, yaitu terkait kerusakan jalan dan dampak buruk yang diakibatkan oleh faktor alam musiman yang biasanya terjadi di bulan-bulan tertentu.
Peran serta dan campur tangan dari Pemprov Jambi untuk menangani permasalahan kerusakan jalan dan mengantisipasi agar bencana alam tahunan tidak selalu berdampak buruk bagi masyarakat di kabupaten termuda di Provinsi Jambi ini sangatlah dibutuhkan.
Seperti yang saat ini dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Mendahara sejak beberapa pekan belakangan.
Pemandangan banjir rob yang cukup tinggi menggenangi ruas jalan Paritmelintang, Kelurahan Mendaharailir yang merupakan akses utama menuju pusat kecamatan yang berada di wilayah pesisir Tanjab Timur membawa dampak buruk yang menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu dan tentunya juga berdampak pada segi ekonomi masyarakat setempat, Kamis (6/1).
"Banjir ini kadang bisa tinggi sampai satu meter lebih dan air laut pasang yang masuk dari tanggul darurat yang jebol itu menimbulkan arus yang deras. Kami yang pakai motor jadi takut melintas dan kalau kita berjalan nerobos banjir itu, badan kita terasa mau terbawa arus," ucap Darwin, warga Kecamatan Geragai yang saat itu tengah menunggu antrian untuk menaiki motornya ke rakit penyeberangan. (pan)