Dewan Persoalkan Mountain Bike di Kerinci

Dewan Persoalkan Mountain Bike di Kerinci

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -  Pelaksanaan Kerintji Mountain Bike Grand Fondo 2022 di Kerinci, yang akan dihelat pada 25 dan 27 Februari 2022, rupanya menjadi ketakutan sendiri bagi warga.

Mereka khawatir, kegiatan tersebut membuat kasus covid-19 di Kabupaten Kerinci kembali meningkat. Kusnadi salah seeorang warga Setinjau Laut, menyayangkan kegiatan tersebut tetap digelar di tengah pandemi.

"Sebagai masyarakat Kerinci saya tidak setuju mountain bike ini digelar di Kerinci," kata Tokoh Pemuda Setinjau Laut itu. Menurutnya, sebaiknya Pemprov Jambi membatalkan atau menunda kegiatan tersebut. acara Mountain Bike di Kerinci.

Kemudian Havis, warga  Bunga Tanjung, Kecamatan Tanah Cogok juga menolak kegiatan itu. "Mountain Bike ini mendatangkan orang dari berbagai provinsi se-Indonesia. Apa tidak takut pemerintah dengan covid-19," jelasnya.

Sementara itu, Joni Efendi anggota DPRD Kerinci mengatakan, pemerintah seharusnya tidak hanya melihat satu sisi saja. Perlu dilihat dari segi kesehatan masyarakat.

Baca juga: Grand Design Stadion Internasional di Jambi Dikeluarkan Cepat, Tahun Ini Harus Selesai Tender

"Kegiatan ini level nasional. Ada banyak orang yang datang ke Kerinci. Apakah ini tidak mengkhawatirkan karena kasus covid-19 saat secara nasional terus bertambah. Kita khawatir pasca acara ini kasus covid-19 di Kerinci naik lagi," katanya. 

Politisi PDIP ini mengharapkan pemerintah mempertimbangkan kembali agenda ini, karena rawan dengan penyebaran kasus covid-19. Dipastikan akan ada pengumpulan massa, ditambah lagi tamu dari berbagai provinsi di Indonesia akan hadir.

Informasinya, pembalap dari 12 provinsi dari seluruh Indonesia dikabarkan akan mengikuti kegiatan ini. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kerinci, Juanda, juga tak berbuat banyak. Dia hanya mengatakan ini semua kegiatan provinsi. "Kita hanya lokasi di Kerinci," ungkapnya.

Masalah ini rupanya juga menjadi perhatian DPRD Provinsi Jambi. Pasalnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi tetap menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Baca juga: Harus Gencar Sosialisasi Produk Layanan Masyarakat 

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Kamaludin Havis mengatakan, event bertaraf nasional ini cukup nekat dilaksanakan. Menurutnya, harus ada kajian sebelum melaksanakan kegiatan tersebut di tengah tingginya kasus Covid-19 di Jambi.

“Kita tidak tahu kenapa mereka berani tetap melaksanakan kegiatan itu. Kita lihat melonjaknya kasus Covid-19 ini seharusnya ada pertimbangan ulang,” kata dia. Lanjutnya, Covid-19 saat ini mulai meningkat. Tim atau panitia harus rapat bersama, dan mengkaji ualang.

Jika berpotensi terjadi kelonjakan kasus, mengingat Covid-19 mulai meningkat kembali, lebih baik kegiatan tersebut ditunda. “Kita khawatirkan kasus semakin benyak, apalagi ada varian Omicron yang sangat mudah menular,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: