Dewan Persoalkan Mountain Bike di Kerinci

Dewan Persoalkan Mountain Bike di Kerinci

Kamaluddin menyayangkan jika kegiatan ini tetap dilaksanakan. Apalagi bakal banyak peserta yang hadir dari luar Provinsi Jambi. “Seandainya nanti ada penambahan kasus di Kerinci dan Sungaipenuh, yang bertanggungjawab siapa,” tambahnya.

Menurutnya, harus ada perhitungan baru untuk melaksanakan kegiatan. Tapi lanjutnya, jika memang kegiatan ini tak bisa ditunda, maka pelaksana harus bertanggunjawab.

“Walaupun mereka sudah kordinasi dengan Tim Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, kalau ada apa-apa, mereka (pelaksana) harus bertanggungjawab,” sebutnya.

Dia mengakui, kegiatan ini ada sisi positif seperti menghidupkan pariwisata dan pemulihan ekonomi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Kemudian mempromosikan wisata di Jambi ke provinsi lain.

“Cuma di situasi saat ini, harus ada kajian dan penanggungjawab jika terjadi kelonjakan kasus Covid-19. Imbas dari kegiatan ini siapa, pasti masyarakat. Kemudian fasilitas isolasi serta nakesnya lagi,” jelasnya.

Terkait hal ini, Kepala Disbudpar Provinsi Jambi Arif Budiman mengatakan, kegiatan akan tetap dilaksanakan pada 25 Februari (besok). Ini pun sudah dapat rekomendasi dari tim satgas Covid-19 Provinsi Jambi. “Kerinci kan masuk zona kuning, jadi nanti pengawasannya dilakukan dengan ketat oleh satgas, kepolisian dan lainnya,” kata dia.

Terkait penolakan dari masyarakat, Arif mengaku belum mendapat informasi itu. “Kalau masyarakat menolak rasanya tidak ada, tak mungkin kami melaksanakan itu kalau masyarakat menolak. Kalau hanya satu orang yang menolak, itu bukan penolakan namanya,” singkatnya.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Disbudpar Provinsi Jambi Erwin mengatakan peserta diikuti dari berbagai provinsi, salah satunya dari Pekan Baru, Sumatera Barat, Yogjakarta dan lain sebagainya.

“Kita kerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten kota untuk mengawasi prokesnya, kemudian kami siapkan vaksinasi,” kata dia. Menurutnya, ada tiga titik untuk melakukan vaksinasi. Dari data terakhir ada 98 peserta yang mengikuti Mountain Bike tersebut. Dda dari TNI-Polri yang membantu untuk pengawasan dari prokes.

Dia beralasan, tetap dilaksanakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 di Provinsi Jambi. “Kita inginkan masyarakat itu bisa menikmati pertumbuhan ekonomi ini,” tambahnya.

Dia pun mengklaim mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jambi untuk menjaga prokes dengan ketat. “Bagaimana masyarakat bisa merasakan ekonomi bangkit ini, kami juga melibatkan untuk menegakkan disiplin dari prokes disana nantinya,” tandasnya. (sap/slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: