Minyak Goreng Naik Drastis
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK, JAMBI - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), beberapa bahan pokok di pasaran perlahan merangkak naik dari harga biasanya. Hal itu tentunya perlu diatasi agar tidak membebani masyarakat terutama untuk mereka yang merayakan natal.
Agus Sadikin selaku Satgas Pangan Kabupaten Tanjab Timur menyebutkan, hanya harga minyak goreng yang masih terus meroket jelang perayaan natal dan tahun baru.
Selain itu, harga barang kebutuhan pokok lainnya di pertengahan bulan Desember 2021 ini sebagian relatif masih stabil. Hal tersebut diketahui saat Tim Satgas Pangan tersebut turun langsung ke Pasar Rakyat Muarasabak Barat, Kamis (16/12).
"Kenaikan cukup signifikan, yakni minyak goreng curah dan kemasan. Ini dikarenakan harga CPO terus naik. Kendati begitu, harga minyak goreng masih kayak bulan lalu. Curah di angka 18 ribu rupiah per liter sedangkan kemasan Rp 19.500 per liternya," ungkapnya.
Jelang perayaan hari besar keagamaan, tidak ada kelangkaan bahan pokok yang berarti. Jadi, masyarakat bisa lebih tenang dan jangan khawatir dengan ketersediaan bahan pokok.
Adapun beberapa bahan pokok yang bisa dipastikan aman jelang perayaan natal dan tahun baru tersebut seperti telur, bawang, daging hingga bahan pokok lainnya. Hanya saja, harga cabai baik itu merah maupun rawit, merangkak naik.
"Stok bahan pokok masih aman. Ini juga sudah dijamin Kementerian Perdagangan RI. Cuman harga minyak goreng saja yang naik. Selebihnya, belum ada tanda-tanda kenaikan harga yang berarti terkait bahan pokok tersebut," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanjan Timur ini.
Sementara itu, Sumarni salah seorang pedagang di pasar tersebut menyebut, kenaikan harga cabai merupakan hal yang biasa setiap tahunnya. Mengingat bulan di bulan Desember 2021 bertepatan dengan hari besar agama Kristiani serta pergantian tahun baru.
"Biasa la itu bang jelang natal dan tahun baru. Hari ini cabai merah 28 ribu rupiah per kilogram dari 15 ribu rupiah per kilogram. Kalo cabai rawit 45 ribu rupiah per kilogram dari 20 ribu rupiah," sebutnya.
Sedangkan untuk stok cabai memang mengalami kesulitan dalam satu bulan ini lantaran cuacanya yang tak bersahabat. Cuaca buruk menjadikan stok cabai dari petani menjadi berkurang karena banyaknya petani yang gagal panen imbas cuaca buruk.
"Kalau cabai ini memang karena alamnya, stok dari petani berkurang. Kita semua ambil dari agen di Kota Jambi bang," pungkasnya. (pan/ira)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: