Dari Broken Home hingga Pergaulan
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Saat ini, anak usia remaja khususnya perempuan sangat mudah terpengaruh dan rentan untuk terlibat dalam hal-hal bersifat negatif. Sehingga sangat diperlukan peran keluarga dan orang tua d a l a m p e n g awa s a n terhadap mereka.
Dinsos Kota Jambi sendiri sejak Januari kemarin hingga saat ini, diketahui telah mengamkan 15 remaja perempuan, yang disinyalir nyambi Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Jambi.
Rerata disebutkan Kadinsos Kota Jambi, remaja perempuan ini berasal dari luar Kota Ja mbi. Modusnya, mereka berpamitan dengan pihak keluarga dangan alasan ingin pergi ke rumah teman.
Namun faktanya, mereka ditemukan di sejumlah hotel kelas melati Kota Jambi. “Remaja perempuan yang kita amankan ini merupakan limpahan dari Kepolisian. Masih di bawah umur. Mereka kumpulnya di hotel kelas melati, sambil menunggu ada yang memesan mereka melalui aplikasi tertentu,” ungkap Noviarman.
Kata dia, Polisi terlebih dahulu mendapati mereka ada yang tengah dengan teman kencan mereka. Bervariasi, mulai dari sesama remaja di bawah umur atau bahkan pria dewasa. “Setelah dilimpahkan ke kita, kemudian kita asesmen dan koordinasikan dengan Dinsos kabupaten/kota masing-masing.
Untuk verifikasi dengan keluarganya, dan kemudian kita pulangkan,” terangnya. Lebih lanjut, jika para remaja perempuan ini tidak memiliki keluarga, maka pihaknya mengirimkan para remaja tersebut ke panti rehabilitasi yang ada di Kelurahan Talangbakung, Kecamatan Paal Merah, milik pemerintah pusat.
“Mereka akan ditatar selama sekitar 6 bulan di sana, untuk merubah sikap, perilaku serta watak mereka. Ada beberapa yang sudah kita antar ke sana,” singkatnya.
Sementara itu, Kabid Rehabilitasi Dinsos Kota Jambi, Toyib mengatakan, para remaja tersebut memiliki latar belakang keluarga broken home, serta masuk pergaulan yang salah. Sebagian dari mereka sudah lama menempuh profesi PSK.
Tetapi, ada remaja yang baru masuk ke dunia seperti itu. “Saat menjalaninya mereka menggunakan aplikasi media sosial tertentu. Ada juga sih yang baru, tapi kebanyakan yang sudah lama,” katanya.
Ketika sampai di Dinsos Kota Jambi, kata Toyib, belasan remaja itu dibina dan direhabilitasi. Dalam hal ini, Dinsos Kota Jambi bekerja sama dengan psikolog, unit pelindungan perempuan dan anak (PPA), serta akademisi. “Kalau binaan khusus PSK paling lama satu minggu. Setelah itu kita panggil orang tuanya. Kalau orang tuanya tidak bisa ke sini, kita turun ke lapangan,” tutupnya. (zen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: