Status Tanah dan Kependudukan Jadi Soal
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Kehadiran Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy ke Kota Jambi, diharapkan bisa memberikan stimulus, khususnya dalam penanganan angka kemiskinan. Mengingat, saat ini ada 24 ribu jiwa atau 4,17 persen yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Kota Jambi.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan, total di Kota Jambi ada 8,27 persen atau sekitar 50 ribu jiwa yang masuk kategori miskin. Pihaknya pun selalu berupaya untuk mengentaskan hal ini, dengan berbagai inovasi maupun program yang tersebar di berbagai OPD lingkungan Pemkot Jambi.
“Dari 24 ribu jiwa tadi, ada 19 ribu yang masuk untuk mendapatkan bantuan. Sisa 6 ribu lagi, itu dibantu pak Menteri dan pihak lain,” kata dia.
Kata Maulana, yang juga Ketua Tim Penanggulanan Kemiskinan (TPK) Kota Jambi, bahwa secara menyeluruh banyak faktor yang melatar belakangi permasalahan kemiskinan di Kota Jambi.
“Mulai dari status tanah, status kependudukan dan lain halnya. Kita juga berusaha memperbaiki ini, agar bisa kita usulkan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” sebutnya.
Lanjutnya, adapun program-program yang dilakukan Pemkot Jambi, seperti di antaranya program bedah rumah. Namun memang, program ini banyak terkendala kepemilikan lahan. “Karena kebanyakan warga (miskin,red) menyewa, jadi tidak bisa kita bedah. Maka dari itu, pak Menteri meminta agar dari CSR bisa berkontribusi membebaskan lahan atau mencari lahan yang dihibahkan ke warga (miskin,red) kedepannya,” jelasnya.
Memang, faktor penyebab kemiskinan di Kota Jambi sangat komplek dan merata di kawasan pinggiran Kota Jambi, khususnya di wilayah kumuh dan pinggiran. Cara lain yang dilakukan yakni, fokus mendorong pergerakan UMKM dalam rangka meningkatkan lajur pertumbuhan ekonomi dan mengatasi kemiskinan di Kota Jambi.
“Data statistik kemiskinan yang ada, perempuan lebih mendominansi. Untuk itu, ibu-ibu akan digerakan kembali. Mereka mulai diberi pembekalan, pelatihan dan pemberian keterampilan secara berkelompok. Akses modal kita permudah. Untuk pemula yang baru mulai usaha, bisa dibantu pinjaman modal Rp 3-5 juta," imbuhnya.
Para pelaku UMKM yang nantinya sudah mampu melakukan produksi sebut Maulana, diarahkan untuk pemasaran yang berbasis digital (online).
"Kita sudah bentuk rumah kreatif pemuda siginjai yang akan mendampingi seluruh UMKM di Kota Jambi untuk dilatih dan dikenalkan dengan digital," jelasnya.
Jika upaya tersebut berhasil kata Maulana, mudah-mudahan bisa menjadi daya bangkit penanggulangan kemiskiman, peningkatan kesejahteraan rumah tangga dan laju pertumbuhan ekonomi.
"Kini kita membangun semangat dulu untuk membangkitkan ekonomi. Kita berjuang membankitkan ekonomi pasca pandemi," pungkasnya.
Sementara itu, kunjungan Menko PMK, Muhadjir Effendy ke RT 36, Kelurahan Legok, Kecamatan Danausipin, Sabtu (27/11) sore kemarin cukup menyita perhatian. Bagaimana tidak, di kawasan tersebut termasuk kawasan padat penduduk dan termasuk kawasan kumuh dan kantong kemiskinan.
Kedatangan Muhajir Effendi ke sana untuk melihat dan berkoordinasi serta mensinkronkan terkait pengendalian program-program pembangunan sumber daya manusia di daerah-daerah, khususnya di Kota Jambi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: