Harga Emas Anjlok Lebih dari 2 Persen, Ini Penyebabnya
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Harga emas turun lebih dari 2 persen, Senin, karena dolar melonjak setelah Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dinominasikan untuk masa jabatan kedua. Hal ini mendorong ekspektasi bahwa bank sentral dapat tetap berada di jalur pengurangan dukungan ekonomi.
Harga emas di pasar spot anjlok 2,1 persen menjadi USD1.805,30 per ounce pada pukul 02.00 WIB, level terendah sejak 5 November, demikian mengutip laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (22/11/2021) atau Selasa (23/11/2021) dini hari WIB.
Sementara, logam kuning berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 2,4 persen menjadi USD1.806,30 per ounce.
“Emas dijual karena anggapan bahwa mungkin The Fed akan mempertahankan jalur kebijakan moneternya saat ini sebagai kebalikan dari pencalonan Lael Brainard,” kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals, menambahkan bahwa Brainard akan dianggap membuka jalan untuk kebijakan yang lebih dovish.
“Ini hanya reaksi spontan dari pasar emas,” kata Wyckoff, dengan dolar melambung ke level tertinggi sejak Juli tahun lalu. Pencalonan kembali Powell juga menyebabkan lonjakan hasil US Treasury.
Indeks Dolar (Indeks DXY) yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sementara kenaikan imbal hasil diterjemahkan menjadi peningkatan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga. Pasar uang sekarang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang dibandingkan sebelumnya, yakni Juli.
“Pergerakan yang lebih tinggi dengan imbal hasil riil telah mempercepat pelemahan emas, tetapi terlalu dini bagi investor yang berpikir ini adalah awal dari tren yang berkelanjutan,” kata Edward Moya, analis OANDA.
Pembuat kebijakan The Fed memperdebatkan apakah akan menarik dukungan lebih cepat untuk menangani inflasi, setelah salah satu pejabatnya yang paling berpengaruh mengisyaratkan bahwa gagasan itu akan dibahas pada pertemuan Desember.
Emas memiliki support di sekitar level USD1.800 per ounce dan dengan pekan perdagangan yang dipersingkat, emas dapat berkonsolidasi antara USD1.800-1.850 menjelang pertemuan kebijakan FOMC 15 Desember, kata Moya.
Perak menyusut 1,9 persen menjadi USD24,13 per ounce, platinum tergelincir 1,9 persen menjadi USD1.012,10 per ounce, dan paladium anjlok 5 persen menjadi USD1.958,76 per ounce. (git/fi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: