Harga Emas Tergelincir, Ini Penyebabnya

Harga Emas Tergelincir, Ini Penyebabnya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Harga emas melemah, Kamis, setelah adanya fakta bahwa data klaim pengangguran mingguan Amerika yang membaik, kemudian memperkuat spekulasi untuk kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan oleh Federal Reserve (The Fed), menyusul data inflasi yang kuat baru-baru ini.

Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.858,76 per ounce pada pukul 01.41 WIB, dan emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,5 persen menjadi USD1.861,4 per ounce, demikian mengutip laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis (18/11/2021) atau Jumat (19/11/2021) dini hari WIB.

Meski terjadi penurunan harga, emas bertahan di dekat level tertinggi dalam lima bulan yang disentuh pada sesi Selasa.

“Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa imbal hasil turun tajam. Tetapi kemudian, bangkit kembali, sehingga sisi atas emas terhambat,” kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi, pekan lalu, data menunjukkan pada Kamis. Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven itu.

“Itu berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari The Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga,” kata Pavilonis.

Imbal hasil US Treasury bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu baru-baru ini, sementara dolar AS berhenti sejenak, tergelincir kembali dari puncak 16 bulan. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, melesat karena melonjaknya indeks harga konsumen di Amerika dan Eropa. Tetapi itu juga meningkatkan spekulasi untuk kenaikan suku bunga lebih cepat, yang akan mendongkrak opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

“Saat ini, sulit bagi emas untuk menemukan arah karena ketidakpastian terkait kinerja dolar, dan kemungkinan respons The Fed serta bank sentral lainnya terhadap inflasi,” kata analis ActivTrades, Ricardo Evangelista.

Di tempat lain, platinum turun 0,8 persen menjadi USD1.048,77 per ounce, sementara paladium anjlok 2,7 persen menjadi USD2.129,28 per ounce. Perak tergelincir 0,9 persen menjadi USD24,82 per ounce. (git/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: