Gus Miftah Pertanyakan Agama Rendang, UAH Sindir: Sejak Kapan Batik Punya Kewarganegaraan?
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Belakangan ini viral adanya rumah makan padang menjual rendang babi.
Terkait itu, Gus Miftah meminta agar persoalan adanya rumah makan padang menjual menu rendang babi tidak perlu terlalu dipermaslahkan.
Terlebih, menurut Gus Miftah rendang tidak mempunyai agama sehingga tak perlu diperdebatkan secara luas.
"Eh ngomong-ngomong, sejak kapan ya rendang punya agama?" kata Gus Miftah, dikutip dari video yang ia unggah di akun Instagram pribadinya (@gusmiftah).
BACA JUGA:Korban Hilang di Sungai Aare, Kejadian Sama Seperti Eril Anak Ridwal Kamil
BACA JUGA:Sungai Aare Telan Korban Lagi, Bagaimana Aturan Mandi di Sungai Ini?
Pernyataan pendakwah Gus Miftah soal sejak kapan rendang babi punya agama itu, dibalas oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Ustaz Adi Hidayat (UAH) merespons pernyataan Gus Miftah dengan memberikan suatu imbauan khusus.
Ia mengatakan jika sesuatu sudah menjadi tradisi, maka siapapun tidak boleh mengecilkannya.
"Jangan pernah mengecilkan apapun apalagi bila sudah menjadi tradisi," ucap UAH dalam video yang viral di Twitter.
BACA JUGA:250 ASN Pemprov Dihukum Gubernur Al Haris, Ini Sebabnya
BACA JUGA:Menko Airlangga Hartarto Inginkan Lulusan UN Harumkan Nama Bangsa di Dunia
UAH lalu memberikan penilaian yang sama terhadap rendang halal asli Minangkabau dengan budaya Indonesia seperti batik, calung, dan angklung.
Ketiga budaya yang dimiliki Indonesia itu menurut UAH sudah memiliki kewarganegaraan.
"Ada pertanyaan sejak kapan rendang itu punya agama, apa jawabannya? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan," paparnya.
UAH yakin akan ada banyak masyarakat Indonesia yang marah dan menolak apabila ada negara lain yang mengklaim kepemilikan batik.
BACA JUGA:Wujud Kepedulian Perusahaan, PT Trimitra Lestari Mengadakan Sunat Massal Untuk Desa Sekitar
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Menko Airlangga Minta Regulas PMK Harus Selesai pada Hewan Ternak
"Kalau misalnya batik diklaim sama Malaysia mau tidak? Tidak, orang Indonesia akan mengatakan batik itu budaya Indonesia," tutur Gus Miftah.
"Sudah melekat karena itu tidak ingin diklaim oleh negara-negara lain," ucapnya menambahkan.
UAH mengungkapkan pertanyaan Gus Miftah soal sejak kapan rendang punya agama sebagai pertanyaan tidak ada artinya.
Menurutnya, rendang dan batik sama-sama sudah menjadi budaya yang melekat di Indonesia.
BACA JUGA:Menpan RB Batal Datang ke Kota Jambi Resmikan Gedung MPP, Ini Alasannya
BACA JUGA:Amerika Serikat Segera Lakukan Vaksinasi Covid-19 Untuk Bayi dan Anak Pra Sekolah
"Pertanyaannya sejak kapan batik punya kewarganegaraan? Kan sama saja. Artinya itu adalah pertanyaan yang tidak berfaedah karena itu sudah menjadi budaya yang melekat," tukasnya.
Selain itu UAH menuturkan apabila sebuah adat sudah melekat dalam masyarakat maka bisa saja dikatakan menjadi sebuah hukum.
"Dalam kaidah ushul fiqh dikatakan al adatu muhakkamah kalau sudah melekat, sudah baik dikenal, maka jadi hukum," jelasnya.
"Kalau sudah jadi hukum, maka dikenal oleh masyarakat, kalau berbeda dengan itu, maka akan ada sesuatu yang nyeleneh menyimpang," sambung UAH.
BACA JUGA:Penyesalan Pelaku Penusukan Terhadap Keponakannya Sendiri di Taman Jaksa, Mengaku Khilaf
BACA JUGA:Seorang Pria di Kota Jambi Tusuk Keponakannya dengan Obeng, Ternyata Ini Penyebabnya
Sekali lagi, UAH menegaskan jangan pernah menanyakan agama terhadap suatu benda atau makanan.
"Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agama pada makanan, itu namanya pertanyaan kurang kerjaan," tutupnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Disway.id, dengan judul Gus Miftah Tanya Sejak Kapan Rendang Punya Agama, UAH Jawab: Pertanyaan Kurang kerjaan..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: