Benarkah Orang Mabuk Biasanya akan Berkata Jujur? Ini Penjelasannya

Suka atau tidak, orang harus bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan… mabuk atau tidak sadar.

Meskipun sulit untuk dilihat, ada hikmahnya dalam skenario ini. Bagi banyak orang yang bergantung pada alkohol, kehancuran publik yang kuno sudah cukup untuk menciptakan "titik terendah".

BACA JUGA:Curhat Jelang Hari Pernikahannya, Via Valen Bilang Begini 

BACA JUGA:Bolos Kerja 10 Hari Langsung Pecat, Ini Aturan Terbaru Kerja PNS Yang Makin Ketat

Penghinaan yang dihasilkan dapat memberikan dorongan ekstra, mendorong pecandu alkohol untuk meminta bantuan dan mencari perawatan profesional.

Saat kadar alkohol dalam darah terus meningkat, respons menjadi semakin primitif dan bermusuhan.

Di masa lalu, mudah untuk menyalahkan perilaku mabuk dan mengganggu pada alkohol, tapi itu tidak berpengaruh lagi.

Sederhananya, para peneliti mampu menunjukkan bahwa konsumsi alkohol tidak mencegah pengendalian diri dan itu hanya membuat orang kurang peduli tentang konsekuensinya.

BACA JUGA:Usai Dipolisikan, Manajemen Karaoke Ayu Ting Ting Siap Lapor Balik 

BACA JUGA:Seorang Warga di Lebak Banten Ngaku Sebagai Dewa Matahari, Larang Masyarakat Untuk Salat

Selama ribuan tahun, otak manusia terus berevolusi dan beradaptasi. Dalam keadaan normal, neokorteks otak bertanggung jawab untuk mengevaluasi keadaan dan membuat keputusan yang tepat.

Akan tetapi dengan adanya alkohol, fitur ini tidak lagi berfungsi dengan baik. Keracunan yang dihasilkan menyebabkan perubahan perilaku yang serius dan sering mengganggu.

Dilansir dari laman Rehabs, para peneliti dari University of Missouri College of Arts and Sciences mengambil 67 subjek tes dan membaginya menjadi tiga kelompok proporsional.

Peserta penelitian ditutup matanya dan diminta untuk minum salah satu dari tiga minuman terpisah: minuman ringan biasa, minuman plasebo, atau vodka-tonik.

BACA JUGA:Polres Jaksel Sudah Terima Laporan Istri Irjen Pol Ferdy Sambo : Isinya Agak Sensitif 

Sumber: disway.id