Terkuak!! Ada Banyak ‘Matahari’ dalam Kasus Brigadir J, Apa Maksud Jhonson Panjaitan?
Jhonson Panjaitan, mengatakan bahwa saat ini banyak 'matahari' dalam kasus Brigadir J.-deki/jambi-independent.co.id-jambi-independent.co.id
Termasuk organisasi masyarakat Pemuda Batak Bersatu (PBB). Mereka ikut melakukan penjagaan ketat di makam Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang terletak di pemakaman umum Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.
Bahkan, anggota ormas ini sampai mendirikan tenda di sekitar areal makam Brigadir J. "Malam ini, kita dari PBB melakukan penjagaan di sekitar makam Brigadir J jelang autopsi ulang besok, kami juga mendirikan tenda disini," kata Gultom, anggota PBB pada Selasa, 26 Juli 2022.
BACA JUGA:Ini 7 Kiat Cari Aman Bonceng Anak Naik Motor
BACA JUGA:Jaga Makam Brigadir J, Ormas Pemuda Batak Bersatu Bangun Tenda
Ada pula laporan dugaan bahwa, kuku Brigadir J dicopot. Hal ini diakui Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Laporan tersebut, belakangan disampaikan pengacara keluarga Brigadir J ke Bareskrim Polri, disertai dengan dokumen foto dan video.
Tidak hanya kuku, rupanya ada juga luka sayatan pada wajah, luka tembak, dan beberapa luka lainnya yang dilaporkan.
Meski mendapat laporan tersebut, Ahmad Taufan mengatakan bahwa ketika ditanya ke pihak keluarga, mereka mengaku tidak demikian. “Jadi ada perbedaan antara laporan pengacara dengan keluarga,” kata dia, Selasa 26 Juli 2022.
BACA JUGA:Waduh, Jemaah Haji di Arab Saudi Terancam Denda 200 Riyal
BACA JUGA:Komnas HAM Sebut Ada Laporan Kuku Brigadir J Diduga Dicopot
Meski demikian Komnas HAM tetap akan meminta ahli untuk memberikan analisanya terhadap beberapa laporan yang disampaikan.
Ditambahkan Damanik, kondisi kian runyam akibat lambatnya penuntasan kasus tewasnya Brigadir J. Ini dimulai dari komunikasi publik Polri yang menimbulkan ketidakpercayaan publik.
Komunikasi buruk ini menjadi tantangan besar bagi tim khusus yang dibentuk oleh Kapolri dan digawangi langsung Wakapolri untuk memastikan kebenaran seperti yang diinginkan bersama.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa ini (polemik) dimulai dari komunikasi publik Polri yang kemudian menimbulkan spekulasi di masyarakat dan ujungnya ketidakpercayaan,” tegas Ahmad Taufan Damanik, seperti dikutip dari disway.id.
BACA JUGA:Bukan Bharada E, Kuasa Hukum Brigadir J Sebut Ada Ajudan Ferdy Samo Lainnya yang Ancam Brigadir J
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: