Tegas, Anggota Komisi IV DPRD Jambi Budiyako Minta 14 Siswa Pengeroyok di SMAN Titian Teras Dikeluarkan
Budiyako--
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi JAMBI, Budiyako meminta Kepala Sekolah SMA N Titian Teras Abdurahman Sayuti JAMBI untuk mengeluarkan 14 siswa yang melakukan pengeroyokan di asrama sekolah pada Minggu, 31 Juli 2022 lalu.
Saat dikonfirmasi, Budiyako menyebutkan bahwa kejadian ini sudah berulang dan sudah sepatutnya pihak sekolah harus memberikan sanksi tegas.
"Jikalau terbukti para siswa ini melakukan tindakan pengeroyokan, saya minta pihak sekolah memberikan sanksi tegas dengan mengeluarkan mereka," ungkapnya pada Minggu, 7 Agustus 2022.
Selain itu, kata Politisi Partai Gerindra ini, jauh-jauh hari pihaknya sudah mengingatkan kepada Kepala Sekolah SMA Titian Teras untuk membenahi permasalahan yang ada selama ini.
BACA JUGA:Budiyako: Terbukti, Pengeroyok di SMAN Titian Teras Jambi Wajib Dikeluarkan
BACA JUGA:Dikepung PETI, Warga Sungai Murak Merangin Mengeluh Sulit Cari Air Bersih
"Waktu kejadian pemukulan pertama, kami sudah mengingatkan kepada jajaran sekolah agar bisa membenahi semua permasahan yang ada di SMA Titian Teras ini, mulai dari sarana pra sarana, hingga kejadian pemukulan seperti ini," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SMA N Titian Teras Abdurahman Sayuti Jambi, Karnama angkat bicara mengenai dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh belasan siswa kelas XII kepada siswa kelas XI di asrama sekolah tersebut pada Minggu, 31 Juli 2022 lalu.
Saat dikonfirmasi Karnama mengatakan bahwa total pelaku yang melakukan pengeroyokan tersebut adalah 14 orang yang semuanya saat ini sudah dipulangkan.
"Benar, semuanya kita pulangkan sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, kita pulangkan selama dua Minggu," katanya pada Sabtu 6 Agustus 2022.
BACA JUGA:Berikan Hadiah Mobil Mewah Untuk Lesti Kejora, Rizky Billar Malah Minta Maaf, Kenapa??
BACA JUGA:Rizky Billar Kasih Kado Mewah Ini ke Lesti Kejora, Tapi Malah Minta maaf
Ditambahkan Kepala Sekolah, bahwa saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan masih akan melakukan mediasi antara dua belah pihak sebelum menjatuhkan sanksi kepada para pelaku ini.
"Sanksi yang kita berikan pastinya akan memberikan efek jera namun juga tidak menghancurkan masa depan mereka, paling cepat itu Minggu depan sudah kita sanksi, lebih cepat lebih baik," tambahnya.
Untuk kondisi korban saat ini, Karnama menyebutkan bahwa korban dalam kondisi baik setelah pihaknya melakukan visum dan USG Radiologi.
"Untuk sementara normal semuanya, termasuk organ dalam juga, namun ini kan sementara kedepannya kita belum tau, kalau untuk luka memar itu ada di bagian wajah," bebernya.
BACA JUGA:Perceraian Nathalie Holsher dan Sule Diduga Ada Orang Ketiga
BACA JUGA:Mendadak, 50 Pejabat Pemkab Tanjab Timur Dilantik Pagi Tadi di Halaman Masjid Agung Sabak
Penyebab kejadian ini sendiri, hanya dikarenakan rasa senioritas yang ingin ditunjukkan para pelaku kepada korbannya ini. Saat kejadian memang di tengah malam, sehingga tidak terpantau oleh para Pamong.
"Kita memahami bahwa memang ada kekhawatiran dari orang tua murid-murid ini, namun memang selama kondisi asrama tidak ideal, kemudian jumlah pengawas dan murid tidak berimbang kita belum bisa menjamin bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi kedepannya," ungkapnya.
Selaku Kepala Sekolah, Karnama sendiri berharap agar penempatan anggota TNI di asrama Sekolah dapat diterapkan lagi seperti dahulu.
"Namun memang kita terkendala biaya, memang penempatan anggota TNI ini sangat kita perlukan untuk membina, mengasuh dan mendidik anak-anak ini agar kerjadian tersebut tidak terulang lagi," tutupnya. (dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: