Ekspor Semakin Lesu, BPS Ingatkan Pemerintah Untuk Waspada Terhadap Hal Ini
jambi-independent.co.id|
Editor:
Surya Elviza|
Senin 15-08-2022,14:59 WIB
Ekspor Indonesia saat ini dalam.kondisi yang lesu. Foto : jpnn.com --
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-BPS mencatat kinerja ekspor pada Juli 2022 mengalami penurunan sebesar 2,20 persen month-to-month (mtm).
Deputi Bidang Statistik Distribusi Dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan pemerintah Indonesia harus waspada terhadap ketegangan geopolitik Tiongkok dan Taiwan.
Sebab hal ini berpengaruh besar terhadap ekspor Indonesia. Terbukti pada saat ini ekspor Indonesia semakin lesu.
Adapun secara kumulatif atau dari Januari hingga Juli 2022, total nilai ekspor Indonesia tercatat mencapai USD 166,70 miliar.
Artinya, Setianto mengatakan ketegangan geopolitik dapat memengaruhi sektor perdagangan.
"Perkembangan ekspor Indonesia perlu diwaspadai ke depan karena perkembangan ekspor yang menggembirakan hingga Juli 2022 lebih ditopang oleh kenaikan harga di pasar global," ujar Setianto, Senin 15 Agustus 2022.
Lebih lanjut, peningkatan ekspor Indonesia secara volume cenderung tertahan atau stagnan, sementara harga komoditas utama Indonesia di pasar global saat ini mulai mengalami penurunan.
Di sisi lain, ekspor Indonesia ke Taiwan juga cenderung mengalami peningkatan seperti tercatat dalam pendataan BPS.
"Volume ekspor komoditas utama Indonesia cenderung stagnan dan beberapa harga komoditas di internasional sudah mulai menunjukkan penurunan, perlu diwaspadai neraca dagang Indonesia untuk bulan ke depan,” ungkap Setianto.
BPS memerinci komoditas ekspor utama Indonesia, seperti minyak kelapa sawit secara volume mencatatkan adanya penurunan yang signifikan pada Mei 2022, sedangkan harga komoditas ini cenderung menurun hingga Juli 2022.
Di samping itu, penurunan harga dan volume juga terjadi pada komoditas unggulan Indonesia, yaitu batu bara dan feronikel seperti dikutip dari
jpnn.com.
“Jadi windfall yang terjadi pada tiga komoditas unggulan itu menunjukkan kondisi telah kembali normal,” tutup Setianto. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
jpnn.com