Jokowi Minta Menkeu Hitung Ketahanan APBN Terkait Besaran Subsidi, Beri Sinyal Pertalite Akan Naik?
jambi-independent.co.id|
Editor:
Surya Elviza|
Jumat 19-08-2022,12:02 WIB
Jokowi minta Kemenkeu hitung ketahanan APBN 2022,beri sinyal pertalite naik?--
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait ketahanan APBN 2022.
Hal ini barkaitan dengan pemberian subsidi khususnya subsidi BBM kepada masyarakat. Jika belanja subsidi terlalu besar,maka ada kemugkinan subdisi untuk BBM dikurangi.
Sebab hingga saat ini menurut Jokowi bahwa belanja subsidi yang sudah mencapai Rp 502 triliun.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2022.
“Angkanya gede sekali. Ini yang harus kita tahu untuk menahan agar inflasi tidak tinggi. Tetapi apakah terus menerus APBN akan kuat? Ya nanti akan dihitung oleh Menkeu,” kata Presiden Jokowi.
Pemerintah sepanjang 2022 telah menahan APBN untuk mampu menggelontorkan subsidi ke masyarakat. Belanja subsidi itu agar harga energi dan pangan yang dikenakan ke konsumen tidak meningkat drastis.
Pemerintah harus melakukan intervensi tersebut karena ketidakpastian geopolitik global pada tahun ini telah menekan rantai pasok komoditas energi terutama pada sisi suplai dan menyebabkan kenaikan harga.
“Angka inflasi di 4,94 persen tadi masih didukung dengan ketidaknaikan, tidak naiknya harga BBM kita, Pertalite, Pertamax, solar, LPG, listrik. Itu bukan harga sebenarnya, bukan harga keekonomian itu harga yang disubsidi pemerintah yang besarnya subsidinya Rp 502 triliun,” kata Presiden Jokowi.
Eks Wali Kota Solo itu menjelaskan hingga Juli 2022, inflasi nasional secara tahunan masih berkisar di 4,94 persen (yoy).
Namun, inflasi di negara lain jauh lebih tinggi daripada Indonesia, seperti Amerika Serikat yang sebesar 8,5 persen, kemudian Uni Eropa juga mencapai 8,9 persen. Bahkan, kata Presiden, terdapat negara yang inflasinya mencapai 79 persen.
“Karena momok semua negara ini inflasi, momok semua negara inflasi,” kata Presiden Jokowi.
Adapun pemerintah saat ini masih menghitung mengenai kemungkinan perubahan harga BBM subsidi Pertalite, karena kuota yang ditetapkan di APBN 2022 terus menipis seperti dikutip dari jpnn.com.
BUMN PT Pertamina mencatat konsumsi Pertalite telah menembus angka 16,8 juta kiloliter atau setara dengan 73,04 persen dari total kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kiloliter hingga Juli 2022. Angka konsumsi yang tinggi itu membuat kuota Pertalite hanya tersisa 6,2 juta kiloliter. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
jpnn.com