Selain Kaya akan Batu Bara dan Sumber Daya Lainnya, Budaya Jambi Perlu Diketahui, Simak 15 Tari Derah Jambi
Jembatan Gentala Arasy, yang menjadi salah satu ikon Kota Jambi. Provinsi Jambi memiliki banyak tari daerah yang memiliki makna berbeda. -Website Pemerintah Provinsi Jambi-jambiprov.go.id
Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci ini pada zaman dahulu sangat kuat, sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rantak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan.
Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti.
Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa (menurut kepercayaan mereka masing-masing).
Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah hujan sakral oleh masyarakat Kerinci.
BACA JUGA:Honda Sinsen Gelar Honda Virtual Expo, Semangat Baru Motor Baru
BACA JUGA:Ingin Berat Badan Cepat Turun? Pilih Waktu Terbaik Ini, Ternyata Tak setiap saat Loh...
11. Tari Sekato
Tari daerah Jambi berikutnya bernama Sekato. Makna dari tarian ini adalah barisan pemuda-pemudi yang sedang menjalin asmara.
Saat pertunjukkan, tarian ini dibawakan 8 orang perempuan dan laki-laki secara berpasang-pasangan, serta dilengkapi dengan properti kipas yang dideskripsikan sebagai bahan pelindung.
12. Tari Serengkuh Dayung
Tarian ini khusus dibawakan oleh kaum wanita. Maknanya sendiri ialah menggambarkan kesatuan arah yang sama, kekuatan secara tim, dan rasa kebersamaan dalam segala hal.
13. Tari Baselang
Baselang adalah nama dari salah satu tari tradisional Jambi yang ukurannya tidak seperti dari lainnya.
Dalam penampilannya, tarian ini dimainkan oleh putra dan putri yang menggambarkan ikatan mereka dalam bergotong-royong, serta bekerjasama secara kekeluargaan.
BACA JUGA:Berasal Dari Zaman Majapahit, Ini Sejarah dan Manfaat Lontong Sayur untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
