Nih, 9 Peninggalan di Kota Jambi, yang Menguak Sejarah Jambi, Ada Bungker Jepang dan Makam Belanda

Nih, 9 Peninggalan di Kota Jambi, yang Menguak Sejarah Jambi, Ada Bungker Jepang dan Makam Belanda

Wajah Kota Jambi, dulu kala.-tangkapan layar-internet/jambi-independent.co.id-

Di sekitar rumah gubernur inilah saat ini masih ditemui bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda, baik bangunan tempat tinggal maupun perkantoran, rumah saskit, dan sekolah. 

Salah satu yang monumental adalah Kantor Residen Jambi yang sempat dipakai sebagai kantor Satuan Brimob Polda Jambi, dan kini bagian dari RS Bhayangkara. 

Bangunan lainnya adalah SMP Negeri 1, Rumah Sakit DKT, bangunan ibadah, dan kampus lama Universitas Jambi, dan beberapa tempat tinggal dari bahan kayu yang sebagian masih tersisa.

BACA JUGA:Salurkan Dana Zakat, YBM UP3 Jambi Berikan Bantuan Untuk Para Mustahik

BACA JUGA:Cek Disini Keberuntungan Anda di Tahun Shio Kelinci Air 2023

7. Menara Air

Menara yang kini menjadi reservoir PDAM Jambi ini merupakan salah satu peninggalan Belanda. Terletak di Kelurahan Murni, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi atau berada di depan Museum Perjuangan Rakyat Jambi dan berada di belakang Masjid Agung. 

Menara air, Museum Perjuangan Rakyat Jambi, dan Masjid Agung pada masa Kesultanan Jambi merupakan bekas lokasi Istana Tanah Pilih yang kemudian dihancurkan Belanda dab didirikan benteng pertahanan. 

Sebagai bangunan reservoir, menara tersebut berfungsi untuk menampung air minum dengan luas bangunan berdiameter 9.360 m dan tinggi 24.150 m. 

Sejarah mencatat di atas menara air ini pengibaran bendera nerah putih pertama kalinya oleh pejuang Jambi pada tanggal 19 Agustus 1945 atau dua hari setelah diumumkan Proklamasi Kemerdekaan RI.

BACA JUGA:3 Shio Paling Beruntung Tahun 2023, Pokoknya Full Senyum, Rezeki dan Karir Melejit

BACA JUGA:Tengkorak Manusia Berserakan Ditemukan di Pemayung Kabupaten Batanghari

8. Makam Belanda/Kerkhof (1900 – 1950).

Terletak di Kelurahan Beringin, Kecamatan Beringin, Kota Jambi. Kerkhof ini merupakan bagian dari saksi sejarah ketika Belanda berkuasa di Jambi sejak tahun 1833-1945. 

Di samping makam orang Belanda dan keturunannya juga terdapat makam tentara Jepang yang pada masa penjajahan juga pernah menduduki Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: