Senat dan Pimpinan Unbari Menjawab Tuntutan Mahasiswa
Senat dan Pimpinan Unbari Menjawab Tuntutan Mahasiswa-ist/jambi-independent.co.id-
Pihak yang berwenang sedang menyelesaikan ini. Pj. Rektor bukan berdiam diri saja untuk penyelesaian konflik ini banyak yang sudah beliau lakukan dan tentunya ini terus dikomunikasikan ke pimpinan Unuversitas agar masalah ini segera berakahir dan diputuskan oleh yang berwenang siapa yang akan menjadi BP Unbari, sehingga Pemilihan rektor definitif dapat dilakukan bukan dengan cara-cara yang melanggar hukum.
4. Proses Tri Dhama PT tetap terus berjalan selama ini dengan baik, hal ini terbukti selama 2 semester aman dan lancar dan sekarang masuk ke semester genap ada sedikit keterlambatan yg harusnya perkuliahan dimulai tgl 06/03/2023.
BACA JUGA:TikTok Dilarang di Amerika, Diatur dalam UU, Didukung Gedung Putih, Takut Data Dikuasai Tiongkok
BACA JUGA:Bupati Bungo Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan
Namun karena masih banyak mhs yg belum regestrasi dan juga akibat tidak maksimalnya pelayanan dari BAU dan BAAK, karena penguasaan ruangan, oleh sebab itu diambil kebijakan untuk menunda perkuliahan selama 1minggu atau akan mulai tanggal 13/03/2023.
5. Terkait keberadaan Pj.Rektor
Prof. Herrri tidak di Jambi, itu fisiknya saja, bukan bearti dia diam bukan berarti beliau tidak peduli tidak mau tahu.
Prof. Herri menugaskan pimpinan untuk menjaga Unbari ini tetap kondusip dengan bertahan tidak anarkis, karena sedang fokus di pusat dengan rapat-rapat dan kordinasi di Pusat untuk memutuskan masalah Unbari ini.
Lebih lanjut, pihak kampus menerangkan sejak 27 Februari mulai terjadi kegaduhan, di mana ada penguasaan ruang kerja rektor dengan paksa oleh sekelompok orang yang mengaku yayasan.
BACA JUGA:Arti Mimpi Melihat Warna Hijau, Bisa jadi Masa Depan akan Cemerlang
Terus berlanjut pada tanggal 1 Maret pelantikan pejabat struktural oleh Pj Rektor yang diangkat yayasan dan dikeluarkan SK pemberhentian sebagai dosen dengan tidak hormat untuk pejabat-pejabat.
Dilanjutkan pada hari Jumat, semua ruangan wakil rektor, ruang BAU dan BAAK dibuka secara paksa dan semua kunci-kunci pintu diganti, sehingga karyawan tidak bisa bekerja di ruangan tersebut
Di tambah dengan surat edaran bahwa pengusaan aset unbari oleh YPJ dan juga kampus menjadi bukan seperti kampus karena dipenuhi oleh orang-orang yg tidak dikenal yang duduk-duduk di tangga utama, di depan BAU dan BAK sehingga membuat dosen dan tendik kurang nyaman.
"Namun kami diminta untuk tetat tenang, tidak memberikan aksi balasan dan tidak anarkis, pimpinan diminta untuk bertahan sampai Pj. Rektor Prof.Herri tiba di Jambi. sehingga full jumat dan sabtu tdk bisa bekerja dikantor dan dilanjutkan sampai senin," tulis keterangan senat dan Pimpinan kampus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: