Ganti Tema, Kini Hacker Hp Kirim Surat Tilang ke WhatsApp, Dirlantas Polda Jambi Ingatkan Warga Jambi
Tangkapan layar chat penipuan-Ist/jambi-independent.co.id -
BACA JUGA:Mobil Box vs Sepeda, Kakek di Dendang Tanjab Timur Meninggal Dunia di Tempat Kejadian
BACA JUGA:Hasil Undian Perempat Final Liga Champions: Real Madrid vs Chelsea, City vs Muenchen
Dalam kasus ini, Evan mengatakan bahwasannya korban sudah terlanjur meng-klik file tersebut. Tanpa mereka sadari, saldo rekening mereka berkurang habis , padahal korban mengaku tidak ada menggunakan saldo tersebut, dan tidak pernah mengisi data-data yang berisikan id dan pin rekening mereka.
"Diduga file yang dikirim oleh pelaku dan di unduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban, seperti aplikasi perbankan yang digunakan oleh korban lalu mengcopy USER ID dan PIN, atau istilah dalam dunia hacking adalah Sniffing" kata Evan.
Berdasarkan cerita korban yang melaporkan hal tersebut kepada sang pengamat kejahatan cyberr, mereka mengaku tidak ada aplikasi yang terinstall setelah mengklik file yang dikirimkan tersebut.
Kemungkinan besar file tersebut berisikan malware RAT (Remote Administrator Tool). Jadi cara kerjanya adalah dengan me-remote HP korban dari jarak jauh, lalu beroperasi dibalik layar korban.
BACA JUGA:Tutup Peluang Restorative Justice Bagi Mario Dandy dan Shane Lukas, Ini Alasan Kejati DKI Jakarta
BACA JUGA:Kejari Batanghari Musnahkan Barang Bukti 55 Perkara, Terbanyak Narkoba dan Ilegal Drilling
Unggahannya tersebut, membuat para netizen yang membacanya kaget dan berujung viral, banyak yang tidak menduga bahwa hal tersebut dapat dilakukan sehingga mereka merasa tidak aman lagi dalam menggunakan aplikasi perbankan.
Yang seharusnya menjadi fasilitas yang mempermudah orang dalam melakukan transaksi perbankan, namun berujung dengan banyaknya sindikat-sindikat kejahatan yang terjadi belakangan ini.
"Allahu Akbar, baru sore tadi kejadian, ludes 1,8 juta, anak perantau uang segini buat bertahan hidup. Ya Allah bisa-bisanya orang nggak punya hati" ungkap salah satu orang yang mengomentari postingan tersebut.
"Temenku ludes 11 jeti, katanya J&T Express minta konfirmasi ulang alamat, terus temanku diminta install aplikasi serupa dengan J&T gitu" jelas netize lainnya yang diduga temannya menjadi salah satu korban.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: