Jalan di Buluran Rusak, Wali Kota Jambi Syarif Fasha: Silakan ke PUPR Provinsi Jambi
Jalan rusak di Buluran Kenali ditanami pisang-Ist/jambi-independent.co.id -
KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Banyaknya kondisi jalan di dalam KOTA JAMBI yang rusak, yang berstatus jalan nasional maupun Provinsi Jambi, ternyata tak hanya membuat masyarakat gerah.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha pun juga merasakan demikian. Kata dia, tak dapat dielakkan, banyak masyarakat maupun pihak lain kerap memberikan protes ke dirinya terkait kondisi tersebut.
Namun ditegaskan Fasha, bahwa jalan yang rusak tersebut berada pada status jalan Provinsi Jambi dan nasional.
"Contohnya saja kemarin di Buluran, Jalan Siwabessy. Itu malah protes ke saya. Itu jalan provinsi, silakan langsung ke PUPR Provinsi Jambi," tegas Fasha.
Fasha pun mengaku, dirinya sudah cukup bosan mengingatkan berkali-kali perihal status jalan yang ada di Kota Jambi. Termasuk mengenai perbaikannya.
"Seperti jalan di depan Masjid Nurdin Hamzah itu milik Provinsi. Masyarakat datangi Dinas PUPR Provinsi. Mereka memang tinggal di Kota Jambi kantornya, tapi tolong juga diperhatikan kondisi jalannya," jelasnya.
Sebelumnya, Jalan Siwabessy di Buluran Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi rusak parah. Jalan tersebut merupakan lalu lintas padat, yang setiap hari ramai dilalui masyarakat.
Dengan kondisi jalan yang rusak berat, arus lalu lintas di jalan tersebut kerap macet, khususnya pada sore hari. Warga sekitar dan pengendara yang melalui jalur itu sangat mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Bahkan sebgai bentuk protes warga menanam pohon pisang di badan jalan. Ada dua pohon pisang yang ditanam.
BACA JUGA:Semarakan Ramadan, Telkomsel Gelar Celeb On Cam Ngobrol Seru Bareng Tantri Kotak
BACA JUGA:Arus Mudik Lebaran Idul Fitri Melalui Bandara Muara Bungo Meningkat 3 persen
Salah satu warga setempat, Lisa saat dikonformasi mengatakan, ditanamnya pohon pisang di jalan itu merupakan bentuk protes dari warga, karena kondisi jalan yang rusak parah tidak mendapat perhatian dan perbaikan dari pemerintah.
"Tadi malam (Senin malam, red) ditanam warga. Ini suatu bentuk protes mayarakat sekitar dan masyarakat yang melintas di jalan tersebut," kata Lisa, beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: