Kisah Abu Nawas, Ketika Tiba-tiba Menjadi Gila di Hadapan Raja

Kisah Abu Nawas, Ketika Tiba-tiba Menjadi Gila di Hadapan Raja

Kisah Abu Nawas mengelabui raja.-ist/jambi-independent.co.id-

“Baiklah, kita tunggu dulu sampai 21 hari, karena bapaknya baru saja meninggal. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja,” kata Baginda Raja memutuskan. Setelah lewat satu bulan, Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun Al Rasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad.

BACA JUGA:Waduh! Ribuan Tanah Wakaf Tempat Ibadah di Tebo Tak Bersertifikat, Ini yang Dilakukan Pemkab Tebo

BACA JUGA:Dewan Nilai Pemkab Batanghari Tak Mampu Maksimalkan PAD

Konon dalam suatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak lama berambisi menjadi Kadi. la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat. menjadi Kadi. Maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda menyetujuinya.

Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan syukur kepada Tuhan. “Alhamdulillah aku teIah terlepas dari balak yang mengerikan. Tapi sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja,” kata Abu Nawas dalam hati.

Mengapa Abu Nawas bersikap seperti orang gila? Beginilah ceritanya :

Pada suatu hari ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia ia panggil Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas pun datang mendapati bapaknya yang sudah lemah lunglai.

“Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku,” pinta bapaknya.

BACA JUGA:Pak Polisi, Ini Wajah Salah Satu Pelaku yang Menyeret Anjing dengan Sepeda Motor

BACA JUGA:Telkomsel Umumkan Pemenang Duta Internet BAIK Heroes Series 7

Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir bapaknya. Ia cium telinga kanan bapaknya, ternyata berbau harum, sedangkan yang sebelah kiri berbau sangat busuk.

“Aduh pak, sungguh mengherankan, telinga Bapak yang sebelah kanan berbau harum sekali. Tapi, yang sebelah kiri baunya amat busuk,” jelas Abu Nawas.

“Wahai anakku Abu Nawas. tahukah apa sebabnya hal bisa bisa terjadi?” kata bapaknya mulai menjelaskan.

Syeikh Maulana, bapak Abu Nawas mulai bercerita. 

BACA JUGA:Mak Ganjar Gelar Penyuluhan Pertanian di Muaro Jambi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: