Kisah Wenny Ira Reverawati, Angkat Kesetaraan Gender di Penyengat Olak Lewat Daur Ulang Sampah
Wenny Ira Reverawati di kediaman orang tuanya, di Kabupaten Merangin.-ist/jambi-independent.co.id-instagram @perempuanmelawan_2023
Dia pun dengan gigih mempromosikan hasil karya dari Sekolah Bank Sampah Perempuan Penyengat Olak. "Saya dampingi untuk membuat jejaring seperti ke dinas-dinas, sekolah dan lainnya," kata Wenny.
Upaya itu berhasil. Beberapa produk bahkan sudah dipasarkan di Kota Jambi.
Rangkul Perempuan Difabel
Wenny juga merasa bangga dengan perempuan-perempuan di sana. Pasalnya kata dia, ternyata mereka memiliki jiwa sosial yang tinggil.
Kata Wenny, pada 2019 mereka merangkul perempuan difabel untuk bergabung. Mereka terus mendampinginya, hingga akhirnya bisa memproduksi karya seperti manik-manik, kalung, dan lain-lain.
BACA JUGA:Bupati Tunjuk Sahala Simatupang sebagai Plt Direktur RSUD Daud Arif Kualatungkal
Bahkan pada tahun 2020, perempuan-perempuan kreatif itu sudah mulai berjejaring dengan perguruan tinggi. Apa yang dilakukan Wenny, dengan mencoba mengangkat kesetaraan gender dan isu pencemaran sungai ini dinilai berhasil.
Wenny pun menjadi salah satu penerima SATU Indonesia Awards. Sebuah penghargaan dari Astra Indonesia. Sebuah pengakuan bagi Wenny, yang telah berbuat dan berkarya hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: