Karhutla di Lahan Konsesi PT ABT Kabupaten Tebo, Ditreskrimsus Polda Jambi Turunkan Tim

Karhutla memiliki dampak serius pada keseimbangan alam dan dapat mengakibatkan bencana.

"Jika masyarakat tidak ikut peduli dengan lingkungan bahkan merusak alam, kami dari Polres Tebo tidak segan untuk menindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan," tegasnya.

BACA JUGA:Hadapi Pemilu 2024, Polda Jambi Tingkatkan Kemampuan Admin Media Sosial Satker

BACA JUGA:Ini Syarat dan Cara Pinjam Uang di Aplikasi Pinjol AdaKami, Limit Rp50 Juta Bisa untuk Modal Usaha

Kebakaran hutan dan lahan beberapa minggu terakhir ini kembali terjadi di Kabupaten Tebo, khususnya di wilayah PT ABT, terutama di Desa Pemayungan, Kecamatan Sumay.

Dampak dari kebakaran ini dapat merusak lingkungan, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan membahayakan warga serta hewan yang tinggal di sekitar wilayah terdampak.

Polres Tebo akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti dari kebakaran ini dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.

Hal ini merupakan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana akibat Karhutla.

BACA JUGA:Nasabah Bisa Dua Kali Ajukan Pinjaman KUR BRI, Tapi Wajib Tahu Hal Ini Sebelum Menyesal!

BACA JUGA:Ini Syarat dan Cara Pinjam Uang di Aplikasi Pinjol AdaKami, Limit Rp50 Juta Bisa untuk Modal Usaha

Seperti diketahui, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di konsesi milik PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) di Kabupaten Tebo telah berlangsung selama lebihi dari satu pekan.

Karhutla itu sendiri terjadi sejak Senin, 11 September hingga hari ini, Rabu 20 September 2023. Sayangnya, hingga saat ini, upaya pemadaman api masih belum membuahkan hasil, dan luas lahan yang terbakar terus bertambah.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo, Antoni Faksi.

Antoni juga menginformasikan bahwa area yang terbakar terus meluas, dan tim Satgas Karhutla Kabupaten Tebo sedang berjuang keras untuk memadamkan api.

BACA JUGA:Viral Aduan Masyarakat terhadap Pinjol Adakami, Disebut Bebankan Biaya Layanan Hampir 100 Persen ke Nasabah

Sumber: