Mau Bujuk Warga Kelurahan Aur Kenali Terkait Pembangunan Stockpile Batu Bara, 2 Utusan PT SAS Diusir

Mau Bujuk Warga Kelurahan Aur Kenali Terkait Pembangunan Stockpile Batu Bara, 2 Utusan PT SAS Diusir

Warga Kelurahan Aur Kenali ramai-ramai mendatangi rumah yang didatangi utusan PT SAS untuk sosialisasi pembangunan stockpile batu bara.-ist/jambi-independent.co.id-

Tokoh masyarakat Perumahan Aur Duri, Badaruddin, bisa menenangkan warga yang sudah lama memendam emosi pada PT SAS. Dia meminta klarifikasi langsung dari Nana.

“Kami tetap menolak stockpile yang akan dibangun PT SAS itu. Ini murni keinginan warga, karena kami sudah tahu dampaknya nanti. Apapun alasannya kami tetap menolak,” tegas mantan Ketua RT 03 Aur Kenali itu.

BACA JUGA:331 Calon Legislatif Rebutkan 35 Kursi DPRD Tebo, Berikut Nama Namanya

BACA JUGA:Simak Cara Ampuh Menyembuhkan Kolestrol dan Hipertensi, Ubah Gaya Hidup Sebelum Menyesal!

Aksi pengusiran orang suruhan PT SAS ini sudah tercium warga sejak kemarin. Tanpa sepengetahuan warga RT 04, termasuk ketua RT-nya, warga sudah siap bergerak jika orang suruhan PT SAS memang jadi datang.

Pertemuan orang suruhan PT SAS dengan warga RT 04 di rumah Nana itu dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Warga yang sudah mengintai langsung turun mendatangi lokasi.

Warga membawa sejumlah poster berisi penolakan terhadap pembangunan stockpile di Aurkenali. "Tolak stockpile di Aurkenali dan Mendalo darat. Jangan bunuh kami dengan debu batu bara," tulisan beberapa poster-poster itu.

Ketua RT 04 Aur Kenali, Nana, mengaku awalnya menolak pembangunan stockpile di wilayahnya. Beberapa waktu lalu dia dan bersama sejumlah RT diundang pihak PT SAS ke Restoran Saung Purnama.

BACA JUGA:Ini Rahasia Pedagang Membuat Bakso Kenyal dan Enak, Cocok untuk Usaha Rumahan

BACA JUGA:Mau Buka Usaha Katering? Pahami 10 Hal Ini Agar Menguntungkan, Tidak Mesti Bisa Masak!

Nana juga mengakui ikut menandatangani persetujuan dibangunnya stockpile itu. Dia ikut terpengaruh bujuk rayu pihak PT SAS, agar menerima kehadiran stockpile tersebut.

Setelah diberi pengertian oleh warga tentang akibat dan dampak kehadiran stockpile itu, Nana akhirnya menyadari kekeliruannya. Dia menyatakan ikut bersama warga lainnya menolak stockpile.

“Ya, pengetahuan saya kan tidak banyak. Saya tidak tahu bagaimana dampak stockpile itu. Sekarang saya sudah paham,” katanya.

Pengusiran orang suruhan PT SAS juga diikuti oleh puluhan warga dari beberapa RT di Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi stockpile itu berada di dekat pemukiman mereka.

BACA JUGA:Suka Mager, Ini 5 Zodiak Paling Suka Menunda Pekerjaan, Bawaan Malas Melulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: