Timnas Indonesia Harus Banyak Belajar Lagi Agar Lolos ke Piala Dunia
Pesepak bola Timnas Indonesia Thom Jan Haye (kanan) berselebrasi dengan rekannya usai mencetak gol ke gawang Timnas Filipina dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, b-ANTARA-
Dengan generasi yang jauh berbeda dari masa keemasan Spanyol, formula Fuente terbukti manjur. Trofi UEFA Nations League 2022/2023 dan Piala Eopa 2024 menjadi buktinya.
Kekalahan di Qingdao adalah bagian dari proses panjang Shin Tae-yong dalam meramu skuad terbaik timnas Indonesia.
Ia sudah berhasil membawa Indonesia naik dari peringkat 173 dunia ke peringkat 129 dunia. Ia juga membawa Indonesia kembali bersaing di panggung Asia.
Indonesia sedang berada di jalan panjang yang benar dan oleh karena itu sangat aneh jika hanya berbasis satu pertandingan dengan hasil minor, banyak suporter melupakan jasanya dan langsung begitu negatif terhadap tim ini.
BACA JUGA:SKK Migas PetroChina Gelar Sosialisasi Kepemilikan Aset dan Penyelesaian Okupasi Barang Milik Negara
Bahwa permainan tim belum konsisten dan sesuai harapan, maka itu wajar. Karena meski diisi pemain-pemain berbasis di Eropa, mereka bukan pemain-pemain kelas satu yang bermain bersama klub-klub besar.
Seperti Barcelona, Liverpool, Manchester City, atau Bayern Muenchen, yang setiap pekan selalu bermain bagus selama 90 menit.
Mindset menang lawan Jepang dan Saudi
Yang terdekat saat ini adalah pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi di kandang sendiri bulan depan.
Memang berat, tapi Shin Tae-yong perlu menegaskan kepada pemain-pemainnya untuk masuk lapangan dengan pola pikir menang, apa pun hasilnya.
BACA JUGA:Siap Melesat Kencang di ARRC, 4 Jagoan Astra Honda Turun di Final Kejurnas MRS 2024
BACA JUGA:Akhir Masa Jabatan, Jokowi Minta Maaf pada Jajaran Kabinet
Sukses menahan imbang Arab Saudi di Jeddah pada laga pertama dan penampilan yang tak kunjung membaik The Green Falcons sendiri hingga laga keempat, peluang tiga poin dari tim asuhan Roberto Mancini masih terbuka lebar bagi Garuda.
Jepang juga dalam pandangan yang sama. Jika Australia yang mengalahkan Indonesia 0-4 dalam Piala Asia dan ditahan 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, bisa mengimbangi Jepang, maka peningkatan permainan juga dapat dialami Garuda kala melawan Samurai Biru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: