Masakan Keasinan: Tanda Mau Nikah atau Tanda Hipertensi?
Masakan Keasinan: Tanda Mau Nikah atau Tanda Hipertensi?--Pixabay.com
BACA JUGA:Ini Bentuk Bentuk Dukungan Penuh BRI ke Liga 1
BACA JUGA:UMKM Keripik Pisang di Bakauheni Lampung Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan, terutama dari makanan olahan dan bumbu tambahan yang sering digunakan saat memasak.
Batas aman konsumsi garam yang dianjurkan oleh WHO adalah sekitar 5 gram per hari, namun kebanyakan orang mengonsumsi jauh lebih banyak dari itu.
Jika seseorang sering memasak makanan yang terlalu asin, ini bisa jadi tanda bahwa ia telah terbiasa dengan selera tinggi garam yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Kadar garam yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan retensi air, yang pada akhirnya meningkatkan volume darah dan menyebabkan hipertensi.
Cara Mengatasi Kebiasaan Masak Asin
Jika Anda sering mendapati masakan terlalu asin, baik sengaja maupun tidak, ada beberapa tips yang bisa membantu mengurangi konsumsi garam:
BACA JUGA:Diza Aljosha Bawa Produk UMKM Jambi ke Old Trafford, Pasar Global Jadi Target
BACA JUGA:Lantik Tim Pemenangan, Zuwanda-Sawaluddin Komitmen Atasi Masalah Listrik dan Pertanian
• Gunakan rempah-rempah alami, cobalah untuk memperkaya cita rasa masakan dengan menggunakan rempah-rempah dan bumbu alami seperti bawang putih, jahe, atau lada, daripada hanya mengandalkan garam.
• Kurangi bumbu instan, banyak bumbu instan mengandung garam dalam jumlah besar. Sebisa mungkin, hindari penggunaannya dan pilih bahan-bahan segar.
• Cicipi sebelum menambahkan garam, biasakan mencicipi masakan sebelum menambahkan garam tambahan. Ini membantu menghindari penambahan garam yang tidak perlu.
• Gunakan garam secukupnya, jika perlu, gunakan sendok takar untuk memastikan bahwa garam yang ditambahkan tidak berlebihan.
Meskipun mitos masakan keasinan sebagai tanda menikah sering menjadi bahan obrolan ringan, faktanya, konsumsi garam berlebihan justru lebih berkaitan dengan risiko kesehatan, terutama hipertensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: