Mahasiswa UNJA Raih 11 Juara Tingkat Nasional Diajang ISF Bandung

Mahasiswa UNJA Raih 11 Juara Tingkat Nasional Diajang ISF Bandung

Mahasiswa UNJA Raih 11 Juara Tingkat Nasional Diajang ISF Bandung--

Bronze Medal – Business Case – Subtema Kuliner

Beyond Taste: Strategi Culinary Connect dalam Membangun Platform Kuliner Digital

Tim: Dwi Ayuni Aprilia, M. Rais, Cindi Nur, Nazwa Semi Rahmanita, Jaka Nirwana.

Bronze Medal – Business Case – Subtema Kesehatan

NutriLife: Menjembatani Kesenjangan dalam Akses Kesehatan melalui Inovasi Cerdas

Tim: Dwi Ayuni Aprilia, Cindi Nur, Nazwa Semi Rahmanita, Nifdah Khairanni, Irfan Aziz.

Bronze Medal – Esai Bidang Sosial & Ekonomi

Go-BenK: Aplikasi Bengkel Digital sebagai Penyongsong Ekonomi Lokal menuju Transformasi Digital dan SDGs 2045

Tim: Sando Kalferi, Resita Grace Clarisa, Pragita Wahyu Hidayat.

Bronze Medal – Esai Bidang Energi dan Lingkungan

Putakos: Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit sebagai Pupuk Berbasis Green Economy dengan Bioaktivator EM-4
Tim: Alfiyana Sawitry, Sylka Azzahra.

Bronze Medal – Esai Bidang Peternakan

Magrotek: Solusi IoT untuk Optimalisasi Budidaya Maggot dan Pakan Ternak Berkelanjutan di Kota Jambi

Tim: Nifdah Khairanni, Jaka Nirwana, Nazwa Semi Rahmanita, Cindi Nur, Irfan Aziz.

Penghargaan Khusus juga di raih oleh mahasiswa UNJA dengan gagasan produk:
Favorit Poster – Esai Bidang Peternakan
Magrotek: Solusi IoT untuk Optimalisasi Budidaya Maggot dan Pakan Ternak Berkelanjutan di Kota Jambi
Tim: Nifdah Khairanni, Jaka Nirwana, Nazwa Semi Rahmanita, Cindi Nur, Irfan Aziz.

Beberapa peserta mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi selama persiapan kompetisi. M. Tegar Sembiring, misalnya, mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya ia mengikuti lomba secara offline. Ia bahkan sempat ragu untuk berangkat karena kendala pendanaan. Namun, berkat dukungan tim dan semangat yang tinggi, ia tetap berpartisipasi dan berhasil meraih prestasi.

Sementara itu, Nazwa Semi Rahmanita menekankan bahwa setiap kompetisi merupakan kesempatan untuk belajar.
“Kalau gagal, ya sudah habiskan gagalnya sekarang, nanti pasti ada saatnya menang terus,” ujar Nazwa.

Muhammad Wahyudi juga menyoroti persaingan yang ketat dengan universitas-universitas ternama di Indonesia.
“Fokus adalah kunci. Jangan sampai kita terpengaruh oleh gagasan peserta lain. Yang penting, pahami dan yakini ide kita sendiri,” jelasnya.

Para mahasiswa UNJA sepakat bahwa pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga, terutama dalam hal manajemen waktu, kerja tim, dan menghadapi tantangan akademik maupun non-akademik. M. Rais juga mengungkapkan rasa syukurnya karena melalui kompetisi ini, ia dapat bepergian ke luar kota secara gratis serta bertemu dengan mahasiswa dari berbagai universitas ternama.

Keberhasilan mahasiswa UNJA dalam InspireX Summit Fest 2025 membuktikan bahwa mahasiswa dari Sumatra mampu bersaing di tingkat nasional dan membawa nama baik universitas ke jenjang yang lebih tinggi. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi lebih banyak mahasiswa untuk berkompetisi dan menciptakan inovasi demi kemajuan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: