Harga Karet Naik, Tapi Getah Karet Memiliki Bau Tak Sedap, Ini Alasannya

Harga Karet Naik, Tapi Getah Karet Memiliki Bau Tak Sedap, Ini Alasannya

Barisan pohon karet.-ist/jambi-independent.co.idr-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Harga karet naik, memang menjadi kabar baik bagi para petani di Provinsi Jambi.

Dengan harga karet naik ini, di Kabupaten Bungo harga sebelumnya berada di kisaran Rp12 ribu per kilogram kini meningkat menjadi Rp14.500 per kilogram.

Harga karet naik ini, terpantau di pasar lelang kelompok tani Sirih Sekapur, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Namun tahukah kalian, getah karet dianggap memiliki bau tak sedap. Apakah kalian tahu apa penyebabnya.

BACA JUGA:Danrem 042/Gapu Minta Prajurit untuk Jauhi Judi Online

BACA JUGA:Tak Cuma Bikin Macet, Sopir Angkutan Batu Bara di Jambi Banyak Tak Punya SIM, Ini Tindakan Polres Muaro Jambi

Berikut ini beberapa ulasan, kenapa getak karet memiliki bau tak sedap, dari berbagai sumber.

1. Kandungan Protein dan Senyawa Organik

Getah karet mengandung protein dan senyawa organik yang berasal dari pohon karet. Ketika terkena udara, protein dan senyawa ini dapat teroksidasi dan menghasilkan bau yang tidak sedap.  

2. Proses Pembusukan  

Setelah getah karet disadap, kandungan organiknya mulai mengalami pembusukan, terutama jika dibiarkan terlalu lama.

Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur akan menguraikan senyawa protein dan menghasilkan gas seperti amonia dan hidrogen sulfida, yang berbau menyengat.  

BACA JUGA:Pra Ops Lilin 2024, Satlantas Polres Muaro Jambi Turun Tertibkan Lalu Lintas di Mendalo

BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris Lantik Puluhan Pejabat Eselon III, Eselon IV dan Fungsional, Ini Nama-namanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: