Tak Perlu Sedih, Timnas Indonesia Memang Tak Pantas Lolos ke Semifinal
Ekspresi kekecewaan pesepak bola Timnas Indonesia Marselino Ferdinan usai gagal mencetak gol ke gawang Timnas Filipina saat pertandingan Grup B ASEAN Championship 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024). Indonesia gagal melaju ke se-ANTARA-
Ia sangat menyayangkan sikap keduanya yang tak dewasa saat ditunjuk menjadi "pemimpin" dan "pembeda" di lapangan.
Akibatnya, Indonesia, yang ia prediksi akan meraih kemenangan pada dua laga tersebut, harus bertekuk lutut karena tak meraih hasil maksimal. Dari kemungkinan enam poin di laga kandang, skuad Garuda hanya sanggup meraih satu poin.
BACA JUGA:Dibantai di Old Trafford! Bournemouth Hancurkan Manchester United 3-0
BACA JUGA:5 Zodiak yang Diprediksi Memiliki Keuangan Bagus di Akhir Tahun 2024
Kata Shin, segalanya berjalan sulit saat timnya yang mayoritas diisi pemain minim pengalaman jam terbang internasional bermain dengan 10 pemain.
"Ya, saya kecewa dengan kartu merah itu karena Marselino mendapatkan kartu merah saat menghadapi Laos dan itu membuat jalannya pertandingan jadi sulit," kata Shin Tae-yong pada jumpa pers pasca pertandingan.
"Jadi kita tidak bisa mencetak gol satu pun yang saya pikir bisa cetak dua sampai tiga gol sebelumnya, tapi disayangkan dapat kartu merah," lanjut dia.
Jika tim tuan rumah tertunduk lesu, raut wajah tim tamu sumringah merayakan kelolosan mereka ke semifinal untuk kelima kalinya setelah edisi 2010, 2012, 2014, dan 2018.
BACA JUGA:Selama Libur Nataru, Para Pendaki Dilarang Mendaki Gunung Marapi di Sumbar
BACA JUGA:Polda Jambi Imbau Warga Jaga Toleransi dan Kamtibmas Selama Libur Nataru
Pelatih timnas Filipina Albert Capellas merasa sangat senang setelah pihaknya dinaungi keberuntungan melawan Indonesia. Di tengah jadwal padat melakoni empat laga dalam 12 hari, Capellas merasa kelolosan ke babak semifinal ini adalah sesuatu yang layak didapatkan masyarakat Filipina.
Kurang identitas
Masalah pemain-pemain senior yang kurang bisa menjadi teladan bukan satu-satunya masalah Indonesia di ASEAN Cup. Secara keseluruhan, anak-anak muda Indonesia itu terlihat tak bisa bermain convince atau meyakinkan di setiap laga.
Bisa dikatakan, dari empat pertandingan, tidak ada identitas permainan yang jelas yang dimainkan Ferarri dan kawan-kawan.
Kadek Arel yang menjadi pemain pertama untuk mengalirkan bola dari belakang, selalu tak punya opsi terbaik untuk mengumpan dalam fase membangun serangan di formasi 3-5-2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: